Kaban Kesbangpol Minta Generasi Z Terus Membangun Kerukunan Dan Kedamaian Di Kalbar

Editor: Redaksi author photo
Kepala Badan Kesbangpol Kalimantan Barat, Drs.Manto Saidi, M.Si

KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) – Keragaman suku dan agama di Kalimantan Barat adalah cermin dari keberagaman masyarakat Indonesia. Namun, tidak mudah mengelola keberagaman ini sebagaimana yang dialami banyak negara seperti Afghanistan dan Afrika yang tidak mampu mengelola konflik yang tiada habisnya.

 

Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kaban Kesbangpol) Kalimantan Barat, Drs.Manto Saidi, M.Si saat menjadi narasumber dalam kegiatan Dialog Antar  Siswa-siswi  Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) Lintas Agama dengan tema “Generasi Z: Moderat dan toleran bergerak membangun kerukunan dan  kedamaian Kalimantan Barat di Hotel 95 Pontianak pada hari Sabtu (19 Agustus 2023).

 

Di hadapan para siswa dan siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) lintas agama ia memaparkan, pada hakikatnya tidak semua orang menginginkan konflik karena menciptakan suasana tidak nyaman dan tidak aman. Namun, realitas akhir-akhir ini khususnya di media sosial banyak Netizen yang Kemudian dengan mudahnya Mengucapkan berbagai kata yang kurang pantas dan penuh caci maki dan ini sangat mengkhawatirkan.

 

Menurutnya. Orang-orang yang berprilaku Demikian di media sosial termasuk di dalamnya orang yang dengan mudahnya mengeluarkan ujaran kebencian adalah prilaku dosa yang harus dihindari.

 

“Jangan sulut keberagaman yang ada saat ini dengan hal-hal yang negative sebagaimana yang kita lihat di media sosial saat ini. Meskipun kebanyakan akar konflik yang selama ini ada itu berasal dari keberagaman,” ujarnya.

 

Dirinya mencontohkan bagaimana negara  Thailand dan Malaysia memiliki prilaku bermedia sosial positif dan tidak mempermasalahkan keberagaman yang ada.

 

“Saya berharap generasi Z yang akrab dengan media sosial ini dapat menjadi duta perbaikan etika dalam berkomunikasi di media sosial dengan jalan menghindari untuk tidak menggunakan kata-kata kotor yang dapat menimbulkan konflik,” ucapnya. (tim liputan).

 

Editor : Heri

Share:
Komentar

Berita Terkini