Makna Ziarah Makam Tak Berubah Warga Tionghoa Sembahyang Leluhur Sore Hari
KALBARNEWS.CO.ID (SINGKAWANG) – Masyarakat Tionghoa Singkawang sembahyang leluhur saat ziarah makam pada perayaan Zhong Yuan tidak hanya pada subuh pagi hari, tapi sebagian warga melaksanakan saat menjelang sore hari.
Warga melakukan ziarah makam pada sore hari di Singkawang sudah berjalan sekitar enam tahun. Sedangkan yang melaksanakan pada subuh atau pagi hari sudah turun temurun warisan leluhur.
Satu di antara warga Singkawang, Ahiung mengakui tidak mengetahui sejarah memulai ziarah makam pada sore hari, tiba-tiba sembahyang leluhur sore hari.
“Tak tahu siapa yang mulai, sepertinya spontan ada sembahyang pada sore hari. Kita ikut saja, sudah banyak yang sembahyang leluhur sore hari,” ujar pengusaha Jakarta itu yang sebelumnya selalu sembahyang pagi hari.
Sementara warga lainnya, Abun mengatakan tradisi ziarah makam yang dilakukan pagi hari maupun sore hari lebih dikarenakan pemahaman yang berbeda di kalangan masyarakat.
“Karena ada kepercayaan dunia manusia dengan arwah terbalik. Sini pagi maka di sana (arwah) malam. Kita sini sore di sana pagi waktunya sarapan,” tuturnya.
Untuk itu, menurut Abun semua cara sah-sah saja dan tergantung keyakinan pribadi masing-masing melaksanakan sembahyang leluhur.
“Semua ini mau pagi atau sore tergantung kepercayaan dan kesepakatan keluarga bersangkutan. Paling penting tujuan dan makna dari ziarah makam ini tak berubah,” pungkasnya. (Sgt).
Editor : Lan