Pertukaran Pemuda Tiongkok-Afrika Selatan Yang Terjalin Dengan "Penuh Persaudaraan"
KALBARNEWS.CO.ID (BEIJING) - Sebagai
guru bahasa Mandarin yang sempat berkuliah di Confucius Institute at Durban University of Technology, Afrika Selatan, Sanele Ntuli menjadi peserta sekaligus penerima manfaat
program pertukaran budaya dan kerja sama Tiongkok-Afrika Selatan. Selasa
(22 Agustus 2023).
Mempelajari bahasa Mandarin di lembaga tersebut sejak 2018,
Ntuli juga sempat menempuh studi di Tiongkok selama satu tahun dan mempelajari
pembangunan Tiongkok.
Berkat minat belajar dan ketekunannya, dia kini mengajarkan
bahasa Mandarin bagi masyarakat lokal di Afrika Selatan.
Baru-baru ini, 50 pengajar dan mahasiswa Confucius Institute
at Durban University of Technology menuliskan sebuah surat kepada
Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Lewat surat tersebut, mereka menyampaikan terima kasih atas
peluang belajar bahasa Mandarin yang disediakan pemerintah Tiongkok bagi
generasi muda Afrika. Dengan demikian, generasi muda Afrika dapat mengejar
cita-citanya.
Ide menulis surat kepada Presiden Xi berasal dari Ntuli,
sebab dia ingin menceritakan pembangunan dan pencapaian Confucius Institute
at Durban University of Technology.
"Kami akan sangat gembira jika Presiden Xi membalas
surat ini dan mengunjungi kami," tuturnya kepada China Media Group.
Akhirnya, impian Ntuli pun terwujud. Pada 18 Agustus lalu, Xi
membalas surat tersebut dan mendorong Ntuli agar terus belajar bahasa Mandarin
dengan baik, serta berkontribusi mempertahankan ikatan persahabatan
Tiongkok-Afrika Selatan sekaligus mempererat kerja sama antara kedua negara
ini.
Presiden Tiongkok menghadiri BRICS Summit Ke-15
di Johannesburg, kota terbesar di Afrika Selatan, serta melakukan
kunjungan kenegaraan di negara tersebut pada 21-24 Agustus.
Pertukaran budaya antara Tiongkok dan Afrika Selatan
Ketika berkunjung ke Afrika Selatan pada Maret 2013, Xi
menyaksikan peresmian kerja sama untuk mendirikan Confucius Institute
at Durban University of Technology antara Tiongkok dan Afrika
Selatan. Sejak itu, lembaga pendidikan tinggi tersebut telah melatih hampir
10.000 mahasiswa.
Xi, lewat suratnya, memuji ikatan khusus antara Tiongkok dan
Afrika Selatan yang terjalin dengan penuh persaudaraan. Sikap saling belajar
dan memahami bahasa serta kebudayaan masing-masing turut membangun saling
pengertian dan membina persahabatan jangka panjang antara masyarakat di kedua
negara tersebut, seperti dituliskan presiden Tiongkok.
Tenaga pengajar dan mahasiswa tersebut juga didorong agar
lebih sering berkunjung ke Tiongkok, meningkatkan pemahaman tentang Tiongkok,
serta membagikan perspektif yang tepat, multidimensi, dan utuh tentang Tiongkok
kepada rekan-rekan lain.
“Maka, tenaga pengajar dan mahasiswa Afrika Selatan dapat
berperan sebagai duta yang mempertahankan dan mengembangkan persahabatan antara
kedua negara, berkontribusi mempromosikan persahabatan dan kerja sama
Tiongkok-Afrika, serta membangun komunitas dengan masa depan bersama untuk
kemanusiaan,” menurut Xi.
Saat ini, terdapat enam Confucius Institutes dan tiga
ruang belajar Confucius yang beroperasi secara independen di Afrika
Selatan. Lebih dari 10 universitas di Tiongkok juga telah bermitra dengan
sejumlah universitas di Afrika Selatan.
Pada 2015, Afrika Selatan menjadi salah satu negara Afrika
yang mengintegrasikan program belajar bahasa Mandarin dalam sistem pendidikan
nasional.
Makna kunjungan Xi mendatang
Tahun ini menjadi momen 25 tahun terjalinnya hubungan
diplomatik antara Tiongkok dan Afrika Selatan.
Menurut seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok,
presiden Tiongkok akan bertukar pandangan dengan Presiden Afrika Selatan Cyril
Ramaphosa tentang hubungan bilateral, serta merumuskan rencana pengembangan
hubungan bilateral tersebut, sekaligus membawa angin segar dalam pembentukan
komunitas Tiongkok-Afrika Selatan tingkat tinggi dengan masa depan bersama.
Mencatat status Afrika Selatan sebagai mitra strategis dan
komprehensif TIongkok, serta negara Afrika pertama yang bergabung dalam Belt
and Road Initiative, juru bicara tersebut menilai, hubungan bilateral kedua
negara telah mencapai perkembangan yang luar biasa, serta melampaui
bidang-bidang kerja sama bilateral sehingga memiliki pengaruh global yang
semakin besar.
Terlepas dari kondisi internasional yang berubah-ubah,
Tiongkok tidak akan mengubah komitmennya untuk mempererat persahabatan, serta
meningkatkan solidaritas dan kerja sama dengan Afrika Selatan, seperti
dijelaskan juru bicara tersebut.(Tim Liputan).
Editor : Lan