KALBARNEWS.CO.ID (DUBAI) --
Hari ini, Huawei membuka ajang Global Mobile Broadband Forum ke-14
di Dubai, Uni Emirat Arab. Li Peng, Corporate Senior Vice
President, Huawei, dan President, Carrier BG, Huawei,
menyampaikan presentasi di acara tersebut. Lewat paparannya, Li mendorong
operator telekomunikasi global dan mitra industri agar mengambil aksi nyata,
memenuhi lonjakan kebutuhan jaringan, serta menangkap tren industri mendatang.
(12 Oktober 2023)Huawei: Mendorong Siklus Bisnis 5G Secara Positif dan Menyambut Era 5.5G (5G-A)
"Mari mengambil langkah nyata pada hari ini juga, membangun jaringan masa depan untuk layanan yang akan tersedia pada masa mendatang, serta merealisasikan potensi tanpa batas 5G demi meraih kesuksesan secara berkesinambungan," ujarnya.
Dalam paparannya tentang upaya mendorong siklus bisnis 5G secara
positif dan menyambut era 5.5G (5G-A), Li berkata, "Kita telah
berada di jalur yang tepat menuju kesuksesan bisnis 5G, dan 5G-Advanced adalah
langkah selanjutnya dalam evolusi 5G."
Menurutnya,
ketika mengkaji sejarah, setiap transformasi ekonomi berasal dari inovasi
teknologi yang bersifat umum. "Kini, kita berada di era digital, dan
Internet menopang ekonomi digital," jelas Li.
"5G
menjadi unsur utama di balik transformasi ekonomi baru," lanjut Li. "Dan, 5G menopang inovasi baru
dalam teknologi yang bersifat umum. Bagi industri digital, 5G berkembang pesat,
membuka pasar dan peluang baru."
Menurut
Li, jaringan seluler masa depan harus memiliki enam fitur utama: downlink 10
Gbps, uplink 1 Gbps, deterministic networking,
mendukung ratusan miliar koneksi IoT, mengintegrasikan sensor dan komunikasi,
serta kapabilitas native AI. Agar terwujud, operator telekomunikasi
dan pelaku industri tidak hanya harus meningkatkan kapabilitas secara kontinu
dalam tiga skenario penggunaan utama—enhanced mobile broadband (eMBB), massive
machine-type communications (mMTC), dan ultra-reliable
low-latency communication (URLLC)—namun juga mengembangkan tiga
kapabilitas baru, termasuk Uplink Centric Broadband Communication (UCBC)
dan Real-Time Broadband Communication (RTBC).
Ketika
membahas 5G-Advanced, perkembangan berikutnya dalam teknologi 5G, Li juga
mencatat, industri harus berkolaborasi dan mempromosikan pengembangan perangkat
dan ekosistem aplikasi, menguji skenario penggunaan, serta mempercepat
komersialisasi FWA Square, Passive IoT, dan RedCap dalam skala luas.
Upaya
tersebut berperan penting agar lima tren baru ini dapat dimanfaatkan demi
mewujudkan masa depan digital yang pintar.
Glasses-Free 3D
Ekosistem
industri 3D tanpa kacamata (glasses-free 3D) semakin berkembang pesat.
Sejumlah terobosan teknologi, termasuk cloud rendering dan real-time
3D virtual humans, akan mengusung pengalaman imersif menuju jenjang baru.
Ke depan, semakin banyak perangkat seperti ponsel dan TV akan mendukung glasses-free
3D sehingga arus penggunaan data akan meningkat hingga 10 kali lipat
dibandingkan video 2D.
Self-Guided
Vehicles
Pada
2025, kita akan menemui lebih dari 500 juta kendaraan pintar di jalanan. Lewat
jaringan yang memiliki pita lebar yang besar dan latensi rendah, kendaraan
pintar dapat berbagi informasi dengan manusia, kendaraan, jalan, dan cloud secara real-time.
Dalam skenario berkendara yang dibantu sistem (assisted-driving),
kendaraan pintar akan menguras lebih dari 300 gigabita data setiap bulan untuk
melatih model algoritma berbasiskan cloud setiap bulan dan
memperbarui algoritma setiap minggu. Dalam skenario self-driving,
konsumsi data bahkan meningkat hingga 100 kali lipat.
Manufaktur
Generasi Baru
Lewat
sejumlah terobosan dalam kapabilitas jaringan seperti network slicing dan edge
computing, jumlah private network 5G yang digunakan
perusahaan telah meningkat hingga 100 kali lipat, bahkan nilai pasarnya kini
menembus US$ 100 miliar. Namun, ketika lini produksi menjadi kian
fleksibel dan semakin bergantung pada jaringan nirkabel, serta semakin banyak
sistem produksi inti yang terdapat pada cloud, maka kebutuhan
jaringan 5G pun bertambah besar.
Untuk
itu, Huawei bekerja sama dengan operator telekomunikasi dan mitra industri guna
membangun 5G-Advanced flexible trial production line yang
pertama di industri. Pada lini produksi ini, 5G-Advanced mendukung konkurensi
dan koneksi jaringan deterministik yang tinggi sehingga secara efisien
menghubungkan daya komputasi antara cloud dan network
edge.
Generalized
Cellular IoT
Koneksi
IoT seluler kini mencapai lebih dari tiga miliar di seluruh dunia, dan 5G
menghubungkan semakin banyak benda ketimbang manusia. Dalam waktu dekat, 5G
akan mendukung teknologi IoT yang lebih luas, seperti medium-speed
RedCap dan Passive IoT. Hal ini akan menyediakan pilihan
yang kian lengkap untuk beragam skenario IoT, memfasilitasi arus data,
informasi, dan komputasi yang lebih efisien. Misalnya, dalam proses produksi
peralatan rumah tangga, Passive IoT ikut menyediakan visibilitas atas seluruh
rantai distribusi dan produksi, serta meningkatkan produktivitas hingga 30%
dalam uji coba tersebut.
Jaminan
Komputasi Pintar yang Tersedia di Setiap Tempat
Setelah
perkembangan baru dalam AI, seperti foundation model, tingkat
kebutuhan daya komputasi AI akan meningkat pesat. Pada 2025, tingkat kebutuhan
ini bahkan melesat 100 kali lipat dari angka saat ini. Guna merealisasikan
potensi daya komputasi AI, kapabilitas jaringan yang lebih canggih adalah kunci
utamanya. Jaringan kelak harus memiliki pita lebar yang lebih besar dan latensi
yang lebih rendah agar konektivitas pintar benar-benar terwujud. Lebih lagi,
sejalan dengan perubahan model arus penggunaan data, jaringan masa depan harus
lebih otomatis dan pintar untuk mewujudkan pengalaman penggunaan yang reliabel.
Anda dapat mengikuti Global Mobile Broadband
Forum Ke-14 dengan tema "Bring 5.5G into Reality" pada 10-11 Oktober
di Dubai, Uni Emirat Arab.
Digelar oleh Huawei dengan dukungan GSMA, GTI, dan SAMENA Telecommunications
Council sebagai mitra industri, ajang ini membahas kesuksesan 5G, maturitas
ekosistem, percepatan komersialisasi 5G-A/5.5G, serta perspektif seputar kiprah
teknologi mobile broadband yang tengah
merumuskan masa depan sekaligus mentransformasi kehidupan manusia dan industri.(Tim
Liputan)
Editor : Aan