Ketua PMP Kabupaten Kubu Raya, Edi Suhairul, S.Pd.I |
KALBARNEWS.CO.ID
(KUBU RAYA) – sebagai upaya terus menjaga dan merawat
kerukunan antar anak bangsa lintas Etnis, Ras, Suku, Agama dan Budaya,
Masyarakat di Kabupaten Kubu Raya melaksanakan kegiatan “Pagelaran Seni Budaya
Nusantara Lintas Etnis” yang dilaksanakan di halaman Pergudangan Boneo Icon
Jalan Trans Kalimantan Kubu Raya Kalimantan Barat.
Hal ini
sebagai wujud menjaga semangat Kebhenikaan yang telah dicetuskan oleh pendiri
bangsa serta sebagai bentuk menjaga serta merawat semangat pembauran kebangsaan
dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal
tersebut disampaikan Ketua Panitia Pelaksanaan Pagelaran Seni Budaya Nusantara
Lintas Etnis, Edi Suhairul, S.Pd.I dalam laporan kegiatan dihadapan
ketua-ketua Organisasi Adat Se-Kalimantan Barat, Forkopimda dan Masyarakat yang
menyaksikan pegelaran tersebut.
“Semangat
menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa harus terus kita wujudkan, apalagi pada
Momentum HUT Kemerdekaan ini, Pagelaran Seni Budaya Nusantara Lintas Etnis ini
menjadi wujud kebersamaan kita semua dalam menjaga dan merawat Pembeuran
Kebangsaan kita semua,” ungkap Edi.
Ditemui
ditempat berbeda, Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsiu Kalimantan
Barat, Drs Rihat Natsir Silalahi, M.Si mengapresiasi kegiatan Pagelaran Seni Budaya Nusantara Lintas Etnis
itu, Ia menggambarkan hal ini sebagai manifestasi atau perwujudan kebersamaan
yang dibangun oleh Faounding Father negara ini masih terjaga hingga saat ini.
“Sudah
78 Tahun Kemerdekaan neggara kita kita rayakan, tentu semangat kebersamaan
dalam perbedaan baik Suku, Ras, Agama dan Budaya harus kita jaga, karena
kekuatan kita dalam menjaga dan merawat bangsa ini adalah Persatuan dan
Kesatuan dalam Bingkai Bhenika Tunggal Ika dan NKRI,” jelasnya.
Hal
senada disampaikan Ketua Perkumpulan Merah Putih (PMP) Provinsi Kalimantan
Barat, H Sukiryanto, S.Ag yang hadir pada kegiatan tersebut mengatakan bahwa
Kegiatan Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia
dengan gelar budaya dapat menyatukan anak bangsa lintas Etnis dan Budaya.
“Seni
dan Budaya seperti yang dilaksanakan pagelaran hari ini memang terbukti bisa
menjadi wadah pemersatu antar anak bangsa, oleh karena itu kegiatan seperti
saat ini harus terus secara rutin kita laksanakan supaya anak cucu kita bisa
saling mengenal dan terus menjaga kerukunan dan merawat pembauran antar anak
bangsa, khususnya di Kalimantan Barat,” kata H Sukiryanto.
Pada
kegiatan “Pagelaran Seni Budaya Nusantara Lintas Etnis” tersebut ditampilkan
berbagai seni tradisional dari berbagai etnis dari mulai Pencak silat hingga
seni suara dan ritual budaya lintas etnis.
Dari
Paguyuban Jawa Kalimantan Barat (PJKB) menampilkan kesenian Reog Ponorogo dan
Seni Kuda Lumping, Dari majelis Adat Budaya Melayu (MABM) menampilkan seni
Pencak Silat Pukol Tujuh, dari Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) menampikan
seni Suara Musik Tardional Tionghoa.
Sementara
dari Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan menampilkan seni Tari Angin Mamiri dan
Pencak Silat Sigajang Laleng Lipa atau bertarung dalam sarung, sedangkan
Masyarakat Batak perwakilan dari Organisasi Pemuda Batak Bersatu (PBB)
menampilkan Seni Musik alat Tradisional dan tari Tradisional Tor-tor, dari
Perkumpulan Basodara Maluku (PBM) menampilkan seni musik Tradisional.
Seni
music Tradisional masyarakat Minahasa juga ditampilkan oleh Kerukunan Keluarga
Kawanua (KKK) Provinsi Kalimantan Barat, sementara Dewan Adat Dayak (DAD)
menampilkan seni tradisional Jonggan yang merupakan kesenian asli masyarakat
Dayak yang ada di Kalimantan Barat.
Edi
Suhairul yang merupakan ketua Perkumpulan Merah Putih (PMP) Kabupaten Kubu Raya
mengaku terharu melihat semangat dari semua masyarakat adat lintas etnis yang
begitu bersemangat dalam mengikuti kegiatan Pagelaran Seni Budaya Nusantara
Lintas Etnis dalam rangka Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan
Republik Indonesia Ke-78.
“Ini
menunjukkan bahwa semnagat persatuan dan kesatuan dan semangat pembauran masih
sangat kuat diantara masyarakat di Indonesia khususnya di Kalimantan Barat,
oleh karenanya semnagat ini harus kita jaga dan kita tularkan ke anak cucu kita
semua, jangan samapi dirusak atau bahkan hilang dari bumi Nusantara ini,”
pungkasnya. (tim liputan).
Editor
: Heri