Ketua MPR RI Bamsoet Terima Silaturahim DPP LDII |
KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) - Semangat reformasi dinilai
belum sesuai harapan, padahal sudah berjalan lebih dari 25 tahun. Sistem
demokrasi di Indonesia masih perlu banyak perbaikan diantaranya melalui
pembangunan wawasan kebangsaan yang kuat bagi seluruh elemen bangsa guna menyongsong
era Indonesia Emas 2045. Untuk itu, simbol-simbol kebangsaan perlu
diinternalisasikan kepada generasi penerus sejak usia dini.
Hal itu
disampaikan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat menerima kunjungan Ketua Umum
DPP LDII KH Chriswanto Santoso beserta jajarannya di Kompleks Widya Chandra,
Kebayoran Baru, Jakarta pada hari Selasa (17 Oktober 2023).
“Perbaikan
masih banyak yang harus kita kejar. Ternyata pascareformasi keadaan kita tidak
semakin baik sebagaimana yang diimpikan pada saat reformasi,” ujarnya.
Menurutnya,
setiap sendi-sendi kehidupan demokrasi masih dalam perbaikan. “Kehidupan
demokrasi masih dalam perbaikan, kehidupan ekonomi kita juga masih dalam
pemantapan, kehidupan masyarakat yang berkeadilan, kemiskinan dan kebodohan,
kita masih bergelut di situ,” ujar politisi Partai Golkar itu.
Pria
yang akrab disapa Bamsoet itu menegaskan, untuk mencapai reformasi yang
diinginkan membutuhkan waktu yang panjang. “Sebenarnya kita mempunyai
ekspektasi tinggi saat Reformasi agar bisa mendongkrak ke arah yang lebih baik.
Tapi semua itu memerlukan waktu dan perlu penyesuaian dari berbagai pihak. Kita
membutuhkan proses agar benar-benar matang dan membumi,” tambahnya.
Menurut
pandangannya, pendapatan per kapita dan literasi pendidikan yang masih rendah
menjadi salah satu faktor penyebabnya. “Pilihan demokrasi kita menurut pribadi
saya, belum waktunya kesana. Karena income per kapita kita masih rendah dan
literasi pendidikan kita masih rendah dibandingkan dengan nilai-nilai Barat,
yang demokrasinya bisa maju karena masyarakatnya juga sudah maju,” ujarnya.
Bamsoet
menambahkan membangun wawasan kebangsaan harus dilaksanakan masif agar dapat
menjangkau seluruh elemen masyarakat dan mengisi setiap ruang publik. Dan yang
tidak kalah pentingnya, membangun wawasan kebangsaan harus dilaksanakan secara
berkesinambungan, agar tertanam kuat dan tidak mudah goyah oleh arus perubahan
zaman" pungkas Bamsoet.
Dalam
pertemuan itu, Bamsoet mengapresiasi kontribusi yang memperkuat nilai-nilai
kebangsaan, “Saya mengapresiasi kontribusi LDII yang gerakannya selalu pada
nilai-nilai kebangsaan, pertanian, sumberdaya alam, SDM dan seterusnya. Tidak
hanya bicara tentang agama tapi juga bicara soal kehidupan yang berkeadilan,
kesejahteraan dan memerangi kebodohan,” tutupnya.
Sementara,
Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengatakan Ormas Islam sebagai civil
society memilik peran dalam memperkuat semangat Reformasi.
“Komunikasi
seperti ini dalam rangka menyamakan visi dan persepsi, supaya sikap kita dalam
menangani negara dengan kesepakatan yang sudah disepakati ini sinkron,”
paparnya.
Menurut
KH Chriswanto, ketika semangat Reformasi masih jauh dari yang diharapkan, maka
dibutuhkan iuran tangan seluruh komponen anak bangsa. “Yang kurang kita
perbaiki bersama, yang lebih kita pertahankan sehingga kita bisa menuju ke arah
kesepakatan dengan damai,” tegasnya.
Terkadang,
lanjut KH Chriswanto, demokrasi sering dikonotasikan bebas dalam menyampaikan
pendapat. Sehingga kadangkala cara mengatasi perbedaan menggunakan kekerasan.
“Komunikasi seperti ini adalah sarana yang efektif sehingga dapat menghindari
hal-hal yang memberikan dampak negatif kepada bangsa dan negara,” urainya.
KH
Chriswanto memaparkan, pertemuan itu bagian dari “Road to Rakernas” sekaligus
mengundang Ketua MPR RI itu menjadi pembicara dalam Rakernas LDII yang akan
diselenggarakan November mendatang.
“Kami
sebagai salah satu kekuatan civil society yang mengurusi rakyat tentu kami
perlu berkomunikasi, salah satunya sarana yang kami gunakan adalah pelaksanaan
Rakernas nanti. Maka kami mengundang Pak Bamsoet dalam Rakernas untuk
memberikan wawasan kepada kami,” tuturnya.
Terhadap
permintaan LDII tersebut Bambang Soesatyo mendukung pelaksanaan Rakernas
Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) 2023 yang akan digelar pada tanggal 7-9
November 2023 di Jakarta. “Insya Allah saya akan hadir,” ujar Bamsoet.
Dalam
pertemuan tersebut Ketua Umum DPP LDII didampingi Sekretaris Umum Dody Taufiq
Wijaya, Ketua Sudarsono, Sekretaris Rioberto Sidauruk dan Departemen OKK Rahmat
Tri Fahmi. (sa/tim liputan).
Editor :
Heri