KALBARNEWS.CO.ID (SHENZHEN) - mSaya harus
mengerjakan tugas ini untuk mengejar tenggat waktu. Namun, waktu tunggunya
terlalu lama. Apa yang harus saya lakukan?" (1 November 2023)Jaringan HPC "Intelligent Lossless" Hasilkan Kinerja Terbaik Bagi Peking University
"Tenggat waktu eksperimen saya jatuh minggu depan, namun beberapa data
masih belum sesuai. Saya harus mengulangi simulasi hingga lebih dari 100 jam.
Apakah prosesnya bisa lebih cepat?"
"Eksperimen ini sangat penting. Tenggat waktunya sebentar lagi. Apakah
saya dapat mengerjakan tugasnya dulu?"
Banyak kendala yang dihadapi peneliti, tak hanya pergerakan molekul,
komposisi asam nukleat, pengetesan wind tunnel, dan pembuatan model
kompleks dan eksperimen yang melibatkan simulasi, namun juga mengatasi
keterbatasan sumber daya komputer dan waktu tunggu yang lama.
Agar efisiensi HPC meningkat dan biaya penelitian ilmiah lebih hemat,
platform HPC publik Peking University mengadakan penilaian vendor untuk memilih
jaringan HPC yang sesuai dengan ekspektasi. Jaringan HPC intelligent
lossless Huawei berada di peringkat No.1 berkat kinerja komputasi
terbaik.
Pusat Komputasi dengan Pencapaian Luar
Biasa
Peking University menjadi pihak pertama yang membangun sebuah pusat
komputasi di kalangan universitas lain di Tiongkok ketika menghadirkan
perangkat komputer pertamanya pada 1963. Pada 2001, Peking University
menghimpun para pakar dari berbagai bidang untuk mendirikan Center for
Computational Science & Engineering. Badan khusus ini menjadi platform riset
multidisipliner yang mewadahi kegiatan belajar-mengajar di universitas
tersebut. Pada 2018, platform HPC publik pun dilansir, dan tiga klaster—
Weiming No. 1, Weiming Teaching No. 1, dan Weiming Biological Science No.
1—secara bertahap mulai beroperasi. Jumlah perangkat inti komputasi pada
platform publik ini mencapai 31.732 unit, sedangkan, daya komputasi puncak
mencapai 3,65 PFLOPS. Platform ini menyediakan lingkungan kerja HPC untuk
berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu matematika, ilmu mekanika, ilmu fisika,
ilmu kimia, ilmu biologi, dan ilmu geologi.
Landasan yang Baik untuk Penelitian
Ilmiah
Platform HPC berfungsi sebagai dukungan utama bagi penelitian ilmiah Peking University. Pada 12 Mei 2023, platform HPC Peking University memiliki 5.070 pengguna yang tersebar di 96 fakultas. Platform ini mendukung lebih dari 545 proyek riset dengan pendanaan total senilai RMB 3,136 billion dan lebih dari 1.400 makalah ilmiah bermutu tinggi.
Platform HPC
ini juga mendukung peluncuran Gordon Bell Award pada 2020. Proyek
yang sukses memenangkan penghargaan ini meningkatkan batas simulasi dinamika
molekuler. Bahkan, proyek ini memfasilitasi hingga 100 juta atom lewat machine
learning, kinerja yang sangat luar biasa. Dengan demikian, proyek tersebut
menjadi salah satu terobosan paling penting dalam ilmu komputer hingga saat
ini.
Daya Komputasi yang Lebih Besar Sangat
Membutuhkan Rekonstruksi Jaringan
Seiring dengan pertumbuhan jumlah pengguna, beban operasional pelan-pelan melampaui batasannya. Hal ini menimbulkan throughput dan kompleksitas yang luar biasa pada infrastruktur jaringan.
Misalnya, Weiming
Biological Science Number 1. Utilisasi node tetap berada di
atas 95% dalam waktu yang lama. Durasi pengerjaan tugas maksimum bahkan
mencapai 109 jam, dan waktu tunggu maksimum mencapai 550 jam. Semakin jelas,
rekonstruksi sistem dan jaringan menjadi pekerjaan yang harus dilakukan.
Demi mengatasinya, sejumlah vendor mengusulkan penggunaan teknologi
jaringan lossless, seperti InfiniBand (IB), RoCEv1,
dan RoCEv2. Setelah tes yang berlangsung ketat, platform HPC publik
Peking University akhirnya memilih solusi CloudFabric 3.0 hyper-converged DCN
Huawei berkat kinerjanya yang luar biasa. Dirancang dengan jaringan HPC intelligent
lossless, solusi ini ideal digunakan untuk membangun klaster HPC yang
menghasilkan daya komputasi 100% sehingga mempersingkat pengerjaan tugas dan
waktu tunggu.
Jaringan HPC Intelligent
Lossless Huawei Membantu Peking University Meningkatkan Efisiensi
Penelitian Ilmiah
Pengetesan yang dilakukan mengutamakan kinerja TCP/IP, IB, dan RoCEv2 dalam beragam skenario aplikasi, termasuk benchmark test tool HPC LINPACK, Community Earth SystemModel (CESM), dan molecular dynamics software Virtual Analogue Switching Point (VASP).
Dalam pengetesan VASP, jaringan HPC intelligent lossless Huawei—100GE
RoCEv2—mengungguli IB. Sementara, dalam pengetesan LINPACK dan CESM 100GE
RoCEv2 pada dasarnya memiliki kinerja yang sama dengan IB. Seluruh hasil
pengetesan ini membuktikan, jaringan HPC intelligent lossless Huawei
dapat menggantikan IB dalam skenario aplikasi riil.
Solusi jaringan HPC intelligent lossless Huawei mendukung lossless Ethernet. Dibandingkan Ethernet konvensional, lossless Ethernet mampu meningkatkan daya komputasi hingga dua kali lipat pada skala server yang sama. Keunggulan lain dari solusi ini adalah switch CloudEngine 16800. Perangkat switch yang sarat fitur ini menawarkan densitas terbaik di industri melalui porta 768 x 400GE sehingga ideal dipakai untuk membangun klaster komputasi ultra-large dengan level 10E. Lebih lagi, Huawei menjadi satu-satunya vendor yang menerapkan komputasi yang dibantu jaringan (network-assisted computing), yakni in-network computing (INC).
Seperti yang diverifikasi Tolly, job
completion time (JCT) dari solusi Huawei lebih singkat 17% dari IB.
Platform HPC Peking University memiliki klaster supercomputing terbaik di seluruh Tiongkok. Efisiensi LINPACK dari seluruh sistem ini berada di peringkat pertama secara konsisten, memiliki standar tinggi dari sisi kinerja dan reliabilitas jaringan.
Pengetesan tersebut kembali membuktikan betapa
canggihnya kinerja DCN hyper-converged Huawei, serta
mendatangkan berbagai pengakuan dari industri supercomputing. Ke
depan, jaringan HPC lossless Huawei akan diaplikasikan secara
lebih luas di berbagai bidang, seperti pendidikan dan penelitian ilmiah
sehingga menjadi basis yang baik untuk komputasi ilmiah, inovasi teknik, serta
penelitian ilmiah mutakhir. (tim Liputan)
Editor : Aan