Permintaan Global Atas Data Kendaraan Terkoneksi Dorong Jumlah Pelanggan Geotab
KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) -- Geotab®, pemimpin industri global
yang bergerak di segmen solusi transportasi terkoneksi (connected
transportation), berhasil mencapai jumlah pelanggan sebanyak empat juta di
seluruh dunia. (9 November 2023 )
Pencapaian ini menggarisbawahi pesatnya permintaan
analisis data (data intelligence) bermutu tinggi, khususnya sebagai
katalis dalam pengambilan keputusan mutakhir yang menggerakkan transformasi di
sektor transportasi Asia Tenggara.
Analisis data Geotab sangat berperan meningkatkan kinerja,
keselamatan kerja, dan aspek keberlanjutan dari armada kendaraan niaga milik
perusahaan kecil hingga besar, termasuk perusahaan yang tercantum dalam daftar
"Fortune 500" dan pemerintah di setiap jenjang di Asia Tenggara.
Geotab
telah berpengalaman selama 23 tahun dan mencapai jumlah pelanggan sebanyak tiga
juta pada 2022. Hanya satu tahun berselang, Geotab berhasil menambahkan satu
juta pelanggan pada 2023. Hal ini mencerminkan pesatnya permintaan analisis
data guna mendukung modernisasi dan manajemen armada kendaraan niaga
di Asia Tenggara.
Ekosistem Geotab kini mencakup 700+ mitra, inovasi
berkelanjutan, dan kolaborasi bersama pelanggan di bidang-bidang baru, seperti
pengembangan kecerdasan buatan (AI). Ekosistem tersebut terus menciptakan
berbagai peluang pertumbuhan di Asia Tenggara.
"Dua puluh tiga tahun lalu, kami masih merupakan
perusahaan yang dikelola dua orang dari gudang di rumah saya. Ketika mengenang
kembali perjalanan dan pertumbuhan yang luar biasa dalam 15 bulan terakhir,
potensi yang kami saksikan di industri selama bertahun-tahun lalu kini telah
terbukti," ujar Neil Cawse, CEO, Geotab.
"Armada kendaraan niaga dituntut untuk meningkatkan
profitabilitas, mengurangi emisi, memprioritaskan keselamatan berkendara, dan
menemukan solusi yang hemat biaya. Kami menyadari, Anda tidak dapat mengelola
sebuah hal yang tidak dapat diukur. Itu sebabnya, data dan teknologi berperan
vital bagi berbagai perusahaan, sama seperti kendaraan yang digunakannya.
Sejak
mencapai tiga juta pelanggan pada Agustus lalu, kendaraan yang terkoneksi
dengan Geotab telah menempuh lebih dari 89 miliar kilometer; sekitar 594 kali
perjalanan menuju matahari. Seluruh jarak tempuh tersebut menghasilkan data
yang sangat masif.
Maka, kami mampu menyajikan analisis yang lebih bermanfaat
bagi pelanggan. Kami menginformasikan potensi kerusakan mesin kendaraan sebelum
terjadi, atau kemungkinan insiden kecelakaan. Kami menggunakan AI generatif
guna mempersingkat jangka waktu analisis. Lewat inovasi ini, kami meningkatkan
kualitas pengambilan keputusan, serta mendatangkan hasil yang lebih
bermanfaat," lanjut Cawse.
Setelah
jumlah kendaraan yang terkoneksi dengan Geotab semakin banyak, meliputi
berbagai merek, model, dan sektor di Asia Tenggara, kuantitas data yang
dianalisis Geotab pun bertambah banyak. Ekspansi ini mendukung Geotab sebagai
tolok ukur akurasi yang lebih baik, serta membangun model machine
learning (ML) yang lebih optimal. Hal tersebut menghasilkan analisis
yang lebih baik bagi seluruh pelanggan di Asia Tenggara.
Berkat teknologi AI dan ML, pelanggan di Asia
Tenggara dapat bertransisi dari analisis data yang bersifat reaktif
menjadi analisis prediktif dan menyusun tolok ukur industri, memperoleh nilai
tambah yang lebih besar dari investasi pada solusi transportasi terkoneksi.
"Dari
awalnya dikelola dua orang di sebuah gudang hingga mencapai empat juta
pelanggan di seluruh dunia, kami telah menyaksikan besarnya potensi analisis
data dalam menentukan masa depan sektor transportasi di Asia Tenggara. Permintaan
atas data kendaraan terkoneksi membuktikan peran penting teknologi ini dalam
modernisasi armada kendaraan niaga, keselamatan berkendara, dan inisiatif
keberlanjutan," jelas David Brown, Associate Vice President Sales,
Asia Pasifik.
"Setelah menganalisis perjalanan yang ditempuh lebih
dari 89 miliar kilometer, kami tidak hanya mengukur, namun juga meningkatkan
kualitas pengambilan keputusan bisnis, mengurangi emisi, dan memprioritaskan
keselamatan berkendara. Di era transformasi data, Geotab menjadi kompas yang
memandu armada kendaraan niaga di Asia Tenggara menuju masa depan
yang lebih cerah dan terkoneksi." (Tim Liputan)
Editor : Aan