KALBARNEWS.CO.ID (CIREBON) -- Pada 15 Oktober 2023, acara promosi kebudayaan
"Floral Whisper along the Silk Road - Cultural Journey of Maritime Silk
Road" digelar dengan meriah di Cirebon, Indonesia. Acara ini mempererat kegiatan pertukaran dan
kerja sama di bidang kebudayaan antara kota-kota yang berada di Jalur Sutra
Maritim. Sutra maritim menjadi aspek penghubung utama di balik rangkaian
kegiatan ini. Promosi Kebudayaan Jalur Sutra Maritim "Floral Whisper Along the Silk Road" 2023
Berlangsung pada 12-20 Oktober, Maritime Silk Road Heritage Conservation
and World Heritage Nomination City Alliance, dipimpin oleh Guangzhou,
mengunjungi tiga negara di Jalur Sutra Maritim, termasuk Indonesia,
Singapura, dan Malaysia, selama sembilan hari. Cirebon, Indonesia,
menjadi titik persinggahan pertama dalam rangkaian kegiatan tersebut.
Acara ini diawali video promosi menarik yang menampilkan pesona Jalur Sutra
Maritim. Kelompok Tari Sanggar Seni Kencana Ungu lalu mempersembahkan Tari
Topeng Cirebon, pertunjukan seni tradisional Jawa, sedangkan, penampilan
barongsai oleh Vihara Dewi Welas Asih, salah satu dari 73 situs warisan budaya
Cirebon, mempertunjukan tarian tradisional Guangdong.
Delegasi yang terdiri atas perwakilan Dinas Kebudayaan, Radio, Televisi,
dan Pariwisata Guangzhou, Museum Kaisar Nanyue, dan Institut Relik Kebudayaan
dan Arkeologi Guangzhou turut menghadiri acara promosi tersebut.
Pihak-pihak ini juga didampingi bupati Cirebon, pejabat pemerintah lokal,
perwakilan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, akademisi dari universitas
lokal, serta reporter media.
Acara ini berlangsung di Patra Cirebon Hotel & Convention, tepatnya di
aula yang bernama Batik Mega Mendung, pola batik khas Cirebon. Batik adalah
warisan budaya tak benda Indonesia, dan Cirebon merupakan salah satu dari
empat wilayah yang dikenal sebagai penghasil Batik. Batik Mega Mendung memiliki
pola yang menyerupai awan, mirip dengan motif tradisional Tiongkok berbentuk
awan keberuntungan. Maka, pola Batik ini pun melambangkan pertukaran budaya
Tiongkok-Indonesia.
Acara ini terdiri atas pameran, memorandum, dan pertunjukan yang mempromosikan budaya eksternal. Di sisi lain, acara ini juga menggelar diskusi tentang pelestarian situs warisan budaya dan promosi Jalur Sutra Maritim.
Perwakilan pemerintah Tiongkok dan Indonesia, serta pakar dan ilmuwan terlibat dalam diskusi. Kedua pihak juga menandatangani "Nota Kerja sama Pelestarian dan Pengembangan Kepariwisataan Warisan Budaya Jalur Sutra Maritim", serta bertukar suvenir yang melambangkan warisan budaya tak benda di kedua negara.
Kerja sama ini semakin mempererat kolaborasi di bidang
pariwisata kebudayaan, mengembangkan konvergensi antara industri pariwisata dan
kebudayaan, serta kerja sama komprehensif dari sisi source market dan
berbagi sumber daya.
Acara ini juga melibatkan pameran foto Jalur Sutra Maritim dan "Mobile
Museum" yang memperlihatkan berbagai pencapaian kebudayaan Jalur Sutra
Maritim dan kerja sama internasional. Sejumlah pameran unik dari kebudayaan
Jalur Sutra Maritim pun menarik minat berbagai pengunjung.
Sebagai pemberhentian pertama dari rangkaian kegiatan tahun ini,
Cirebon, Indonesia, memiliki posisi strategis. Terletak di pelabuhan sisi
timur Provinsi Jawa Barat, kota ini terkenal sebagai "Permata Tengah
di Indonesia" berkata keindahan pemandangan alam dan sejarahnya. Arsitektur
bersejarah, adat istiadat, serta kerajinan di Cirebon memiliki keunikan
tersendiri. Cirebon juga telah menjadi saksi masa keemasan Jalur Sutra Maritim.
Pada 17 Oktober 2023, acara promosi "Floral Whisper along the Silk
Road - Cultural Journey of Maritime Silk Road" akan bergerak menuju
Singapura. Acara ini kelak semakin meningkatkan kerja sama kebudayaan dan
pariwisata di Jalur Sutra Maritim. (Tim Liputan)
Editor : Aan