Jeffrey Sachs delivering a keynote speech at Huawei 2023 Sustainability Forum |
KALBARNEWS.CO.ID (SHENZHEN) -- Ajang Sustainability Forum 2023 dan sesi regional yang digelar Huawei telah ditutup, kemarin. Dengan tema "Thriving Together with Tech: Realizing Sustainable Development", ajang ini meliputi lima sesi regional di Tiongkok, Italia, Ghana, Pakistan, dan Brazil yang mengulas praktik keberlanjutan yang dijalankan Huawei bersama mitra-mitranya. (30 November 2023 ),
Di Brazil, Huawei bekerja sama dengan operator telekomunikasi lokal Veloso
Net guna menghadirkan konektivitas yang stabil bagi lebih dari 30%
penduduk yang belum terkoneksi dengan internet di negara bagian Amazonas.
Huawei juga mengumumkan rencana kerja sama dengan International Union for
Nature Conservation (IUCN) untuk menerapkan program Tech4Nature yang akan
melestarikan keanekaragaman hayati sekaligus membangun komunitas lokal.
Di forum utama yang berlangsung Dongguan, Tiongkok, Jeffrey
Sachs, President, UN Sustainable Development Solutions Network,
Komisioner UN Broadband Commission for Sustainable Development, serta Profesor
di Columbia University, menyampaikan paparan tentang tantangan global yang
semakin kompleks. "Kita hidup pada sebuah masa dengan tantangan yang kian
besar. Maka, teknologi yang penuh terobosan, seperti disediakan Huawei, semakin
mendesak."
Sachs mengulas peran vital teknologi digital. "Sejumlah teknologi,
setidaknya berbicara potensinya, dapat menjangkau setiap orang dalam
masyarakat, bahkan orang-orang yang paling miskin di dunia selama berada di
dekat stasiun pemancar, memperoleh konektivitas digital, serta memiliki gawai."
Para peserta menekankan, teknologi digital dapat ikut meningkatkan daya
tahan lingkungan hidup dan komunitas di tengah risiko dan tantangan yang
muncul, serta meningkatkan inisiatif keberlanjutan. Jeffrey Zhou, President,
ICT Marketing, Huawei, berkata: "Bersama mitra-mitra, kami memanfaatkan
kekuatan teknologi digital untuk meningkatkan inklusi digital, serta mewujudkan
dunia digital yang inklusif dan berkelanjutan."
Di Yunnan, Tiongkok, konektivitas yang semakin baik berkat solusi 5G Huawei
telah meningkatkan efisiensi perkebunan kopi dan kualitas biji kopi. Dengan
kehadiran infrastruktur digital, e-commerce dan video
streaming juga berkembang pesat sehingga menggerakkan industri kopi di
pasar lokal, dan merek kopi lokal sangat dihargai konsumen.
Di Italia, program TECH4ALL Nature Guardian Huawei, bekerja sama dengan WWF
Italia, menerapkan sistem pemantauan akustik berbasiskan komputasi awan dan
kecerdasan buatan (AI) di 16 peternakan lestari dan peternakan
tradisional. Dalam program ini, jumlah spesies hidup yang ditemukan di
peternakan lestari lebih tinggi sekitar 10% ketimbang peternakan tradisional.
Di Gokina, Pakistan, Huawei dan mitra-mitranya menyediakan
konektivitas bagi komunitas lokal, serta mewujudkan layanan medis dan belajar
jarak jauh. Warga desa di tempat terpencil tersebut kini dapat mengakses
layanan medis bermutu ketika membutuhkannya.
Di Ghana, Huawei bekerja sama dengan mitra-mitra untuk membangun pembangkit
listrik hibrida tenaga air-tenaga surya terapung yang pertama di Afrika
Barat. Fasilitas ini akan memasok listrik bagi pabrik kacang mete di Wilayah
Bono, serta menciptakan lapangan pekerjaan bagi lebih dari 800 warga, termasuk
kaum perempuan.
Ibu Negara Ghana, Yang Mulia Rebecca Akufo-Addo, mengapresiasi
kontribusi Huawei pada pembangunan berkelanjutan di negaranya.
Dia berkata: "Dunia semakin lestari, dan sejumlah proyek seperti
pembangkit listrik hibrida tenaga air-tenaga surya membuktikan
bahwa Ghana berada pada jalur yang tepat untuk merealisasikan dunia
digital yang berkelanjutan dan ramah lingkungan."
"Saya berharap, keahlian luar biasa Huawei dalam 5G, perangkat TI,
desain sistem, serta konten dan platform dapat dimanfaatkan dalam program
berskala luas lainnya," ujar Sachs. "Kita harus menjelaskan kepada
dunia bahwa kita memiliki solusi dan mekanisme untuk memanfaatkan solusi
tersebut dalam skala luas." (Tim Liputan)
Editor : Aan