Google Berikan Rekomendasi AI ASEAN, Mengutip Riset Nyatakan Peluang $176 M Untuk Indonesia Hingga 2030 |
KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Kecerdasan Buatan (AI) berpotensi mengubah masa depan ASEAN secara radikal dengan mengubah cara hidup, kerja, dan belajar orang-orang di seluruh sektor.
Melalui kapasitasnya untuk membantu, melengkapi, menunjang, dan menginspirasi, kemampuan AI untuk mengatasi masalah dalam skala besar memberikan cara baru untuk menghadapi berbagai tantangan ekonomi dan sosial yang paling mendesak dan rumit bagi ASEAN
Mulai dari menyelesaikan tantangan
besar terkait kesehatan masyarakat dan memperkuat ketahanan terhadap bencana, hingga
meningkatkan daya saing ekonomi ASEAN.
Penelitian terbaru dari Access
Partnership memperkirakan bahwa setidaknya Rp2.612 triliun (atau US$176 miliar)
dalam bentuk manfaat ekonomi bisa dinikmati oleh bisnis di Indonesia hingga
tahun 2030 jika menggunakan perangkat AI, nilai ini hampir setara dengan 13%
dari PDB Indonesia pada tahun 2022.
Dengan populasi muda yang
mendukung perkembangan teknologi, lanskap digital yang dinamis, dan ekosistem
teknologi yang mulai berkembang dengan pesat, ASEAN berada di posisi yang tepat
untuk memanfaatkan AI untuk membuka pintu menuju begitu banyaknya peluang baru.
Kami memberikan tiga
rekomendasi yang paling penting dari laporan resmi yang baru kami rilis secara
global berjudul The AI Opportunity Agenda, mengenai cara agar Negara Anggota ASEAN,
termasuk Indonesia, bisa memanfaatkan AI secara bijak dan memaksimalkan seluruh
kemampuannya:
Berinvestasi di Infrastruktur
Inovasi
● Berinvestasilah pada bidang
penelitian dan pengembangan (R&D) dan infrastruktur AI, termasuk
infrastruktur cloud dan dataset terbuka dari pemerintah, yang bisa digunakan untuk
memfasilitasi inovasi untuk mengurus kebutuhan lokal.
● Karena sifat AI yang mampu
bekerja lintas sektor, maka dirikanlah aparat antar-lembaga untuk merumuskan
strategi dan kerangka nasional AI. Hal yang benar-benar perlu diperhatikan
adalah menghindari adanya pendekatan ke arah sistem yang terpisah- pisah dan
berdiri sendiri. Dengan begitu, berbagai ekuitas dan kepentingan di dalam pemerintahan,
seperti dari bidang privasi, keamanan cyber, pertumbuhan ekonomi, perdagangan,
penegakan hukum, kesehatan, dan keuangan dapat terwakili secara efektif dan
seimbang. Hal tersebut pun dapat menunjang keberhasilan dari tujuan utama,
yaitu memanfaatkan AI yang tepercaya demi keuntungan bersama.
● Bangunlah kerangka/dasar
hukum dan kebijakan nasional yang dapat mewujudkan inovasi yang penuh tanggung
jawab, termasuk kerangka hak cipta yang mendukung inovasi dan kreativitas,
prinsip-prinsip yang mengutamakan privasi dan keamanan, serta pendekatan
berbasis risiko terhadap regulasi AI. Membangun tenaga kerja yang siap AI
● Lakukan modernisasi
terhadap program peningkatan keterampilan untuk era AI dengan memperlakukan AI
sebagai komponen utama pada sistem pengembangan pendidikan dan profesional.
● Kembangkan program
pelatihan dan dukungan nasional terkait AI untuk memberikan pengalaman praktik
dalam menerapkan AI secara langsung bagi pekerja.
● Berikan dukungan kepada
pekerja yang sedang bertransisi melalui program sertifikasi dan peningkatan
keterampilan lintas sektor yang komprehensif, serta melalui program nasional
yang memberikan bantuan penyesuaian terhadap AI. Mendorong Aksesibilitas dan
Adopsi Inklusif.
● Lakukan penilaian skala
nasional terhadap peluang AI untuk layanan umum dan manfaatkan AI untuk
memberikan layanan umum, terutama pada sektor-sektor yang hampir secara
langsung memberikan dampak kepada masyarakat, seperti kesehatan, pendidikan,
dan transportasi. Hal tersebut akan membantu agar masyarakat mulai terbiasa
dengan teknologi yang berperan di belakangnya sehingga dapat membangun kepercayaan
bahwa AI bisa digunakan secara bermanfaat, dan buatlah model pendekatan
progresif untuk sektor swasta, termasuk UMKM.
● Identifikasi sektor-sektor
negara yang diprioritaskan dan memiliki kebutuhan tertinggi dan/atau tingkat
pemakaian terendah terhadap perangkat AI, dan bekerja samalah dengan mereka
untuk membuat rencana “proof of concept” untuk membangun model penggunaan AI
yang efektif.
● Adopsi standar-standar yang
mengutamakan penggunaan cloud untuk mendorong pemakaian AI dan peraturan
pengadaan yang transparan serta mendukung persaingan yang adil.
● Berikan “bantuan dorongan
awal AI” kepada industri tradisional dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
melalui pelatihan AI terarah, bantuan teknis, dan akses modal yang lebih baik.
● Adopsi regulasi berbasis
risiko yang proporsional dan mendukung adopsi dan penggunaan yang luas terhadap
AI oleh UMKM. Indonesia telah mengembangkan Strategi Nasional untuk AI, yang
merekomendasikan pembangunan Pusat Superkomputer AI Nasional untuk digunakan
sebagai pusat kegiatan bagi pusat penelitian, industri, dan lembaga pemerintah
yang memerlukan layanan komputasi besar.
Kawasan ASEAN dapat
mempertimbangkan pembuatan infrastruktur AI lintas negara-negara ASEAN agar
peluang penelitian dan pengembangan AI dapat tercipta merata di seluruh kawasan
ini.
Upaya tersebut dapat
memfasilitasi akses terhadap komputasi bersama dan dataset terbuka, termasuk
pengetahuan budaya dan bahasa ASEAN. Dengan begitu, peneliti dan perusahaan di
ASEAN dapat terbantu untuk mengembangkan produk dan layanan AI yang inovatif
untuk mengurus kebutuhan lokal dan regional. Hubungan kerja sama dalam
melakukan pertukaran AI lintas negara ASEAN juga bisa menciptakan dorongan
terhadap pertukaran dan pengembangan keahlian AI di ASEAN. (Tim Liputan)
editor : Aan