Kepala BPS Provinsi Kalimantan Barat: Inflasi Tertingi Terjadi Di kota Pontianak

Editor: Redaksi author photo

Kepala BPS Provinsi Kalimantan Barat  Muh Saichudin, S. Si,.M.Si 

KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK)
- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Barat telah merilis beberapa indikator strategis terkini terkait: Perkembangan Indeks Harga Konsumen Desember 2023,Perkembangan Nilai Tukar Petani Desember 2023,  Perkembangan Ekspor dan Impor November 2023, dan Perkembangan Pariwisata dan Transportasi November 2023.Bertempat di Aula BPP Provinsi Kalbar. Selasa (2 Januari 2024)

 

Kepala BPS Provinsi Kalimantan Barat  Muh Saichudin, S. Si,.M.Si mengatakan pada desember 2023 terjadi inflasi bulanan (m-to-m) sebesar 0,56%, atau lebih tinggi daripada inflasi bulanan November 2023 yang sebesar 0,04%.

 

“Tingkat inflasi bulanan Desember 2023 ini juga sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2022 yang mengalami inflasi sebesar 0,55%. Secara tahunan, inflasi (y-on-y) Desember 2023 gabungan 3 (tiga) kota inflasi di Kalimantan Barat mencapai 2,02%, lebih tinggi dibanding inflasi tahunan November 2023 yang sebesar 2,01% dan juga jauh lebih rendah dibandingkan inflasi tahunan Desember 2022 yang sebesar 6,30%,”ungkapnya.


Untuk tingkat inflasi tertinggi terjadi di Kota pontianak dengan tingkat inflasi  M-to-M sebesar 0,66, Inflasi M-to-D sebesar 2,09 untuk In flasi M-to-Y sebesar 2,09.


Selanjutnya Inflasi tertinggi kedua adalah kota kota Sintang Inflasi M-to-M sebesar 0,49, Inflasi M-to-D sebesar 2,02 untuk In flasi M-to-Y sebesar 2,02.dan terkahir kota Singkawang tingkat inflasi  M-to-M sebesar 0,17, Inflasi M-to-D sebesar 1,74 untuk In flasi M-to-Y sebesar 1,74.

 

Kepala BPS Provinsi Kalimantan Barat  Muh Saichudin, S. Si,.M.Si menambahkan Penyumbang utama inflasi bulanan di antaranya adalah komoditas daging ayam ras, angkutan udara, dan kangkung dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,1375%; 0,0912%; dan 0,0641%.

 

“Sedangkan yang menjadi penyumbang utama inflasi tahunan di antaranya adalah komoditas beras, rokok kretek filter, dan angkutan udara dengan andil masing-masing sebesar 0,4478%; 0,2684%; dan 0,2314%, tutup  Kepala BPS Provinsi Kalimantan Barat  Muh Saichudin, S. Si,.M.Si. (Ej)

Editor : Aan

 

 


Share:
Komentar

Berita Terkini