Ketua Umum dan Sekretaris PW IPIM Kalbar Dikukuhkan di Masjid Istiqlal Jakarta
KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Bertempat di ruang Al Fattah Komp Masjid Istiqlal Jakarta, tepatnya bakda sholat Jumat (12/1/2024) dilakukan acara pengukuhan dan pelantikan Pengurus Wilayah Ittihad Persaudaraan Imam Masjid (PW IPIM) untuk 20 PW yang salah satunya adalah PW IPIM Provinsi Kalimantan Barat.
Secara khusus, Panitia Pelantikan mengundang PW IPIM yang sudah terbentuk untuk hadir dalam acara pelantikan secara nasional yang dirangkaikan dengan sarasehan dan Rapat Kerja Pimpinan Nasional (Rakerpimnas).
Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini (12-13/1) secara langsung dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat IPIM yaitu Prof DR KH Nasarudin Umar, MA beserta jajaran tim pusat lainnya.
Pada acara pertama tanggal 12 Januari adalah pelantikan Pengurus Antar Waktu (PAW) Pusat yang dikarenakan sebab tertentu maka diadakan revitalisasi kepengurusan, selanjutnya Pelantikan PW IPIM yang juga secara langsung dikukuhkan oleh Prof Nasar yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta.
Pengurus Wilayah IPIM Kalimantan Barat sebagaimana surat undangan panitia pelantikan pusat mengirimkan dua orang Pengurus Harian masing-masing Muhammad Khadafi, LC. MH Al Hafizh dan Sholihin Hz., S. Ag., M. Pd. I yang juga sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Umum PW IPIM Kalbar.
Sarasehan IPIM dengan tema: Imam dan Masa Depan Demokrasi di Indonesia. Hadir dalam sarasehan tersebut perwakilan dari Kementerian Agama, Kepolisian Republik Indonesia, Panglima TNI dan Perwakilan Kementerian Dalam Negeri. Masing-masing pembicara menyampaikan pandangannya terkait pentingnya posisi imam dalam kehidupan sosial agama.
Pemateri terakhir sekaligus pesan untuk peserta sarasehan adalah Prof Nasar yang menyebutkan bahwa seorang imam masjid hendaknya tidak lagi memposisikan dirinya sebatas masjid saja tapi jauh dari itu adalah ia sebagai imam dari komunitas masyarakat dimana ia berada.
"Hanya kadang ada yang menempatkan imam bak pemadam kebakaran. Maksud saya adalah imam masjid cenderung diartikan sebagai tempat pelarian masalah, jika ada masalah umat baru imam dihadirkan bukankah itu artinya saat pengambilan keputusan dan kebijakan, imam masjid tidak dihiraukan namun manakala ada persoalan keummatan baru dimintai imam atau ulama untuk turut menyejukkan umat seharusnya adalah dalam hal tertentu, imam dilibatkan lebih jauh. Bagi imam untuk berperan lebih jauh maka ia harus terus membekali diri dengan kemampuan dan kompetensi yang mumpuni," demikian Prof Nasar memberikan wejangan kepada peserta sarasehan.
Dihadapan para pembicara sarasehan dan utusan PW IPIM Se Indonesia, mantan wakil menteri agama ini menambahkan selain terus mengupgrade diri maka seorang imam harus mensakralkan dirinya dengan amalan yang lebih dari jamaah. "jika yang lainnya lebih membumi maka seorang imam masjid harus membumi dan melangit sehingga doa-doanya membumbung ke langit yang diijabah oleh Al Kholiq Allah SWT dan membumi artinya ia dekat dengan masyarakat dan jamaahnya.
Sabtu (13/1/2024) di ruangan PKU-MI di masjid Istiqlal diadakan Rakerpimnas yang kemudian membicarakan tentang program IPIM untuk lima tahun ke depan.
Diantara rekomendasi yang menjadi pesan dalam sidang komisi adalah perlunya sekretariat IPIM dan Pembentukan IPIM tingkat kabupaten/kota dan adanya sekretariat di wilayah masing-masing sebagai sentral kegiatan kedepannya. (Tim Liputan).
Editor : Aan