Peletakan Batu Pertama International Port Kuala Linggi
KALBARNEWS.CO.ID (KUALA LINGGI) -- Kuala Linggi International Port (KLIP)
mulai membangun sebuah fasilitas pelabuhan mutakhir dan penuh terobosan. Hal
ini merupakan lompatan besar KLIP untuk menjadi pusat perdagangan dan bisnis
internasional.(25 Januari 2024).
Acara
peletakan batu pertama proyek ini dilakukan YAB Datuk Seri Utama Ab. Rauf
Bin Yusoh, Menteri Besar Malaka, serta dihadiri para tamu, pejabat pemerintah,
pemimpin industri, dan pemangku kepentingan.
Dijadwalkan selesai dalam 42 bulan,
KLIP ingin mentransformasi Kuala Sungai Linggi menjadi Pusat Industri Global
yang Ramah Lingkungan untuk Layanan Sumber Energi, Pelabuhan, dan Maritim.
Rencana pengembangan proyek meliputi konstruksi penyimpanan tangki, galangan
kapal, fasilitas fabrikasi industri berta, hard standing cargo handling
area, dermaga, serta pergudangan dengan perkiraan biaya yang
mencapai RM 15 miliar.
KLIP juga mengumumkan kontrak
bernilai RM 760 juta yang diberikan kepada China Harbour
Engineering Co Limited (CHEC). Biaya reklamasi total pada proyek ini
mencapai RM 1,39 miliar pada pulau seluas 620 hektar.
Dengan proyeksi Gross
Development Cost (GDC) sebesar RM 15 miliar dan Gross
Development Value (GDV) sebesar RM 100 miliar, KLIP
akan menghasilkan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) bernilai besar dari nilai
tukar valas dalam proyek asing, serta Produk Domestik Bruto (PDB) dari industri
lokal.
KLIP menjadi pelabuhan swasta
yang membuat terobosan dalam standar fasilitas pelabuhan dengan menerapkan
teknologi mutakhir, praktik berkelanjutan, serta solusi logistik yang efisien.
Berkat lokasi strategis yang berada di Selat Malaka, KLIP berada di
persimpangan rute pelayaran utama sehingga menjadi tautan penting dalam perdagangan
internasional antara Asia, Eropa, dan Timur Tengah.
Dalam sambutannya, Tan Sri Datuk Seri
Dr Noormustafa Kamal Yahya, Executive Chairman,
KLIP, mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemerintah Federal dan
Pemerintah Negara Bagian di Malaysia, masyarakat lokal, dan mitra bisnis.
Dia menekankan komitmen KLIP pada standar tertinggi dalam pelestarian
lingkungan hidup dan aspek keberlanjutan. Komitmen ini sejalan dengan upaya
dunia untuk mengurangi jejak karbon industri maritim.
"Acara peletakan batu pertama
ini menjadi pencapaian bersejarah bagi Kuala Linggi International Port—lompatan
besar dalam misi kami untuk menjadi pusat maritim kelas dunia. Kami tidak hanya
membangun sebuah pelabuhan; kami membangun lambang kemajuan, kolaborasi, dan
inovasi dalam ekosistem maritim yang menggerakkan pembangunan ekonomi dan
menciptakan peluang bagi generasi mendatang," jelas Tan Sri
Noor.
Fasilitas mutakhir ini akan didesain
agar mampu menangani kebutuhan penyimpanan tangki untuk kargo besar yang
menampung zat cair, Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan Natural
Gas (LNG), serta area khusus Maintenance Repair and Overhaul (MRO)
untuk kapal.
Pelabuhan ini siap menerapkan
teknologi canggih seperti energi hijau, sistem logistik pintar, dan sistem
penelusuran seketika (realtime tracking) guna mengoptimalkan efisiensi
operasional dan mempersingkat waktu pengerjaan (turnaround time).
Proyek ini akan menciptakan 10.000
peluang kerja untuk tenaga kerja ahli, serta berkontribusi terhadap pembangunan
sosial. Setelah rampung pada 2027, fase konstruksi KLIP segera menjadi katalis
pertumbuhan ekonomi untuk ekspansi perdagangan dan inovasi teknologi. (Tim
Liputan)
Editor
: Aan