![]() |
17 Daerah Ini Berhasil Bebas Dari Malaria |
KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Hartono menyerahkan
sertifikat eliminasi Malaria kepada 17 Kabupaten dan Kota yang telah bebas dari penyakit ini.
Penyerahan sertifikat ini dilakukan pada puncak peringatan Hari Malaria Sedunia
tahun 2024 di Jakarta, pada hari
Senin
(24 Juni 2024) lalu.
Adapun, tujuh belas Kabupaten dan Kota tersebut, yaitu: Kabupaten Nias, Kota
Gunung Sitoli, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten
Lahat, Kabupaten Muara Enim, Kota Bandar Lampung, dan Kabupaten Linggar.
Selain itu, Kabupaten
Sabu Raijua, Kabupaten Belu, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Kayoung Utara,
Kabupaten Melawi, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Poso, Kabupaten
Pegunungan Arfak, dan Kabupaten Tebo.
“Saya ucapkan selamat
kepada 17 Kabupaten dan Kota yang
telah berhasil mengeliminasi Malaria di wilayahnya masing-masing dan dapat
menjadi inspirasi bagi kabupaten/kota lain untuk melakukan hal yang sama,” kata
Wamenkes Dante.
Wamenkes Dante menjelaskan,
pemberian sertifikat eliminasi Malaria ini merupakan bentuk penghargaan dan
apresiasi dari pemerintah pusat atas kerja keras daerah dalam menanggulangi
penyakit Malaria di wilayahnya.
Dalam kesempatan ini,
Wamenkes juga mengingatkan bahwa penyakit Malaria adalah salah satu penyakit
menular yang membutuhkan perhatian bersama. Pasalnya, prevelensi Malaria di
tinggal global maupun nasional cukup tinggi.
Pada kesempatan ini,
Wamenkes Dante juga mengingatkan bahwa Malaria adalah salah satu penyakit menular
yang membutuhkan perhatian bersama. Hal ini karena prevalensi Malaria di
tingkat global dan nasional masih cukup tinggi.
Berdasarkan data World
Malaria Record tahun 2023, diperkirakan terdapat 249 juta kasus Malaria di
seluruh dunia. Di Asia, Indonesia menempati urutan kedua dengan kasus Malaria
terbanyak setelah India, dengan 1,1 juta kasus pada tahun 2023.
“Provinsi Papua, Papua
Tengah, dan Papua Selatan merupakan provinsi dengan kasus Malaria tertinggi dan
menyumbang 86 persen dari total kasus Malaria di Indonesia,” kata Wamenkes
Dante.
Hingga tahun 2023,
sebanyak 389 Kabupaten dan Kota telah
mencapai tahap Pemeliharaan atau Bebas Malaria. Pada tahun ini, sejalan dengan
target RPJMN 2020-2024, ditargetkan sebanyak 408 kabupaten/kota di Indonesia
dapat terbebas dari Malaria.
Untuk mencapai target
tersebut, Wamenkes Dante menyebutkan, setidaknya ada 5 strategi yang dilakukan
pemerintah. Pertama, menerbitkan kebijakan yang komprehensif dan menyeluruh,
mencakup peningkatan deteksi, penemuan kasus, dan diagnostik.
Kedua, peningkatan
surveilans; Ketiga, pemberian pengobatan; keempat, pengendalian faktor risiko;
kelima, pemberdayaan peran swasta dan masyarakat.
“Upaya ini dilakukan
untuk memperkuat komitmen kita dan mewujudkan Indonesia bebas Malaria tahun
2030. Hanya tinggal 6 tahun lagi waktu yang kita miliki,” ujar Wamenkes.
Direktur Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular Imran Pambudi menjelaskan, 17 Kabupaten dan Kota yang berhasil meraih sertifikat
eliminasi Malaria diukur berdasarkan beberapa tahapan.
Tahapan itu dimulai
dari penilaian mandiri (self assessment) terhadap 11 indikator yang ditetapkan
dalam mencapai eliminasi malaria serta pemenuhan terhadap 3 indikator utama
sebagai syarat mutlak.
Tiga indikator mutlak
tersebut, yakni Annual Parasite Incidence (API) kurang dari 1 per 1000
penduduk, positivity rate kurang dari 5
persen, dan tidak ada kasus indigenous.
“Tiga indikator
tersebut harus dipertahankan selama 3 tahun berturut-turut,” ucap Direktur
Imran.
Berdasarkan penilaian
independen oleh Tim Eliminasi Malaria Pusat yang dilakukan sejak tahun 2023
hingga Mei 2024, ditetapkan bahwa 17 Kabupaten dan Kota telah berhasil bebas dari Malaria.
Masing-masing Kabupaten dan Kota mendapatkan sertifikat yang diserahkan
secara langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono. Usai
menerima sertifikat, seluruh penerima sertifikat yang diwakili oleh Bupati
Muara Enim membacakan komitmen kabupaten/kota untuk mencapai target eliminasi
Malaria 2030. (Sumber : Humas Kemenkes RI).
Editor
: Heri