Menteri Amran Apresiasi Arie Triyono dengan Model Peternakan Terpadu dan Inti-Plasma PT LSAJ
KALBARNEWS.CO.ID
(BALARAJA) -- Perhatian dunia
agribisnis Indonesia kini tertuju ke salah satu sudut Balaraja, Tangerang,
Banten. Tepatnya di peternakan terintegrasi PT. Lembu Setia Abadi Jaya (LSAJ)
yang baru saja dikunjungi oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Dalam
kunjungannya ini, Amran disambut langsung oleh Direktur Utama PT. LSAJ, Arie
Triyono. (7 Juni 2024).
Amran
meninjau peternakan hewan terintegrasi yang memiliki luas area 22,5 hektare
tersebut. Sejumlah fasilitas pendukung ekosistem peternakan pun ditinjau. Mulai
dari pabrik pakan berkapasitas 40 ton per hari, sampai meninjau lokasi akan
dibangunnya pabrik pupuk, RPH, pabrik bakso, sosis, nugget, meat shop, serta
cold storage.
Usai
meninjau area peternakan, Amran menggelar dialog bersama para petani plasma
binaan PT. LSAJ. “Pak Menteri ini saya kenalkan dari kelompok tani dari Dewan
Masjid Indonesia yang jadi pejuang pertanian. Mereka membentuk kelompok, satu
kelompok terdiri dari 25 orang. Kita pakai sistem tanggung renteng,” kata Arie
Triyono memberikan pengantar dialog.
“Plasma
peternak kita, pakan dari kita, dan petani kita bisa menjamin pakan yang
diberikan ke ternak mereka sama dengan pakan untuk ternak di kandang induk kita
ini. Dengan pakan berkualitas tinggi, pertumbuhan daging per hari di LSAJ
alhamdulillah bisa menciptakan 1,8 kilogram pertumbuhan dagingnya,” lanjut
Arie.
Menteri
Amran Sulaiman pun menyambut antusias paparan Arie dengan mengatakan bahwa pola
kemitraan inti-plasma dalam peternakan bisa diterapkan untuk meningkatkan
produksi daging, yang nantinya berdampak terhadap kesejahteraan peternak di
Indonesia.
“Saya
ucapkan terima kasih pada PT. Lembu Setia Abadi Jaya. Ini luar biasa bantuannya
terhadap pemerintah. Konsepnya luar biasa dan ini akan kita kembangkan di
seluruh Indonesia nanti. Kita support dengan kebijakan melalui KUR, izin-izin
kita permudah,” ujar Amran.
Amran yakin
bahwa konsep kemitraan ini bisa melibatkan lebih banyak peternak lokal yang
bekerja sama dengan pengusaha, dalam meningkatkan produksi daging dalam negeri.
“Bahkan saya
perintahkan pada direktur, bila perlu antarkan izinnya ke lapangan. Karena
konsepnya adalah ini membantu masyarakat. Plasmanya 90%, intinya 10%.
Betul-betul ingin melihat rakyat berkembang, betul-betul ingin melihat rakyat sejahtera.
Konsep inilah yang akan kita bangun di Indonesia nantinya,” kata Amran.
Menuju Swasemda Daging dengan Kekuatan Peternak
Lokal
Di depan
para peternak, Amran kemudian memberikan ilustrasi agar Indonesia bisa lepas
dari ketergantungan impor sapi dan mewujudkan swasembada daging.
“Coba kita
butuh berapa ekor selalu impor?” tanya Amran ke Dirjen PKH.
“Satu juta
ekor,” jelas Dirjen.
Amran
kemudian bertanya kepada salah seorang peternak plasma LSAJ.
“Bapak
pelihara berapa ekor?” tanya Amran.
10 ekor,”
jawab salah seorang anggota kelompok ternak.
“Berarti 100
ribu orang petani saja itu sudah 1 juta ekor. Cuma tidak sinkron, nanti kita
sinergi uang numpuk di bank, satu sisi pengusaha butuh KUR, petani juga butuh
KUR, tapi tidak duduk bersama. Suara petani, suara peternak, suara Tuhan,”
tukas Amran.
Lewat pola
kemitraan inti-plasma, Amran pun melihat dampak lebih besar untuk masyarakat. “Ini
bisa katakanlah 10 ekor per orang. Kalau 100 ribu dibina, bahkan 200 ribu, 500
ribu bahkan mau dibina. Bisa dibayangkan ekonomi itu bergerak di desa. Nah ini
potensinya ada kami siapkan regulasinya. Kami support secara kebijakan,” kata
Amran.
Amran
mengungkapkan, Kementerian Pertanian nantinya bakal segera mengembangkan sistem
peternakan mini tersebut di seluruh wilayah Indonesia dengan menyiapkan seluruh
kebijakannya yang dapat mensupport konsep itu.
Kemitraan Inti-Plasma Berdayakan Masyarakat
“Kita impor
terus. Dan ini akan meningkat terus jika tidak kita cegah dari sekarang. Konsep
yang bisa mencegah adalah konsep yang dibangun oleh PT. LSAJ. Konsep yang
mempekerjakan orang, mengikutsertakan masyarakat. Jadi kesejahteraan itu
dibangun,” kata Amran.
Amran
menekankan bagaimana pemberdayaan masyarakat jadi kunci lewat kemitraan inti
plasma ini. “90% untuk petani, 10% untuk pengusaha. Ini konsep yang baru kami
temukan, jadi ini harus dijadikan contoh model di republik ini. Ini yang benar
karena mengikutsertakan masyarakat. Dulu negara ini merdeka dengan bambu
runcing, masak beternak aja nggak bisa?” kata Amran.
Di akhir
pertemuan, Amran berjanji akan mendukung penuh inisiatif dan terobosan
kemitraan inti-plasma yang telah dirintis PT. LSAJ. “Kementerian Pertanian
mensupport, bapak minta izin, langsung enggak ada embel-embel, enggak ada under
table, enggak ada macam-macam. Bapak minta izin hari ini, Insya Allah sore
terbit. Kalau izin nggak terbit, cari saya. Kami regulator, saya ini pelayannya
bapak, pelayannya Masyarakat. Kalau tidak layani bapak, saya berdosa,” kata
Amran.
Sembari
menutup dialog Menteri Amran mengapresiasi kepeloporan Arie Triyono dan PT.
LSAJ. “Bayangkan kalau ada 100 orang Pak Arie di Indonesia, persoalan 78 tahun
Indonesia Merdeka beres. Kita bisa jadi negara super power melalui pangan. Saya
yakin beres ini masalah sapi. Libatkan masyarakat,” pungkas Amran. (Tim Liputan)
Editor : Aan