Digitalisasi Pergerakan: PMII, Startup dan Teknologi
KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) – Dalam rangka merespons transformasi digital dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, Asosiasi Dosen Pergerakan sukses menyelenggarakan Webinar Series #1 dengan tema “Digitalisasi Pergerakan: PMII, Startup dan Teknologi” pada Rabu, 29/05 melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung melalui laman Facebook NU Pontura dan NU Khatulistiwa.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan webinar tersebut antara lain Khoirul Adib dari UIN Walisongo Semarang, Moh Zikky, akademisi dan dosen PENS-ITS, serta Abd. Hamas Nahdly, Direktur Digital PMII – PB PMII.
Dalam paparannya, Abd. Hamas Nahdly selaku Direktur Digital PB PMII menyampaikan bahwa diskusi soal digital perlu senantiasa diperbincangkan karena didasarkan pada kesenjangan pengetahuan digital masyarakat Indonesia, khususnya kader PMII dan masyarakat Nahdliyin umumnya, mengenai keterampilan digital yang masih sangat kurang.
Selain itu, berbicara soal etika digital dan keamanan digital, masih banyak kader-kader PMII yang terlibat dalam aktivitas negatif di ruang digital seperti video online dan pinjaman online. “Hal ini membutuhkan perhatian bersama, khususnya ADP, dalam mengatasi hal tersebut dan dalam mengawal kualitas dan kuantitas kader serta peningkatan kapasitas kader,” ujarnya.
Dalam konteks digitalisasi di PMII, ia mengungkapkan ada dua hal yang menjadi fokus utama yakni digitalisasi kaderisasi dan branding di ruang digital dalam rangka merespons perkembangan serta akselerasi digital.
Senada dengan hal itu, Khoirul Adib, seorang mahasiswa UIN Walisongo Semarang, menyampaikan bahwa kehadiran PMII sangat dibutuhkan sebagai penopang dalam mengejar ketertinggalan di ruang digital dalam menyambut Society 5.0.
Peraih berbagai penghargaan internasional di bidang startup ini mengungkapkan bahwa startup adalah sebuah perusahaan rintisan yang dibentuk untuk mengembangkan sebuah produk atau layanan yang sesuai dengan target pasar dan memanfaatkan teknologi dalam berbagai aktivitasnya.
Menurutnya, inovasi dalam startup diharapkan mampu menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi oleh target pasar yang dituju. Hal ini perlu menjadi bahan pemetaan bagi seseorang dalam merintis sebuah startup.
Selain itu, tren startup Indonesia menempatkan negara ini pada urutan ke-6 dunia karena penetrasi internet di Indonesia sangat besar. Hal ini tentu menjadi potensi besar pasar yang perlu diperhatikan oleh para perintis startup dalam rangka menyambut momentum kemandirian ekonomi, khususnya di kalangan PMII.
Dalam paparannya, Moh Zikky menyatakan bahwa saat ini kita menghadapi era Industri 4.0, di mana segala sesuatu sudah terintegrasi dengan IT. “Berbagai perkembangan yang terjadi saat ini menuntut kita untuk terus beradaptasi dan berinovasi dalam menangkap berbagai peluang pasar,” ujar alumni Ponpes Nurul Jadid Paiton Probolinggo ini.
Selain itu, saat ini kita sedang menghadapi tantangan dari perkembangan Artificial Intelligence dengan munculnya berbagai platform AI dalam berbagai aspek kebutuhan manusia. Hal ini menimbulkan disrupsi yang perlu menjadi kajian dan perhatian bersama.
Webinar perdana kali ini adalah serangkaian webinar dalam rangka pra-harlah ke-3 Asosiasi Dosen Pergerakan yang merupakan wadah bagi para intelektual dan akademisi alumni PMII yang sudah berdiri sejak tahun 2021 silam. (Tim liputan)
editor : Aan