Tiga Manfaat Baik Kembali ke Meja Makan Dipaparkan Hasto di Momen Harganas

Editor: Redaksi author photo

 Tiga Manfaat Baik Kembali ke Meja Makan Dipaparkan Hasto di Momen Harganas 

KALBARNEWS.CO.ID (SEMARANG)
-  Kepala Badan Kependudukan dan Kelurga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat Hasto Wardoyo mengatakan ada tiga manfaat ketika keluarga menggalakkan kembali ke meja makan. 


Selain mampu mencegah stunting dengan mengkonsumsi asupan gizi yang baik, kembali ke meja makan juga bisa sebagai tempat curhat sesama keluarga dan tempat mentransformasikan nilai-nilai dalam keluarga.


"Setidaknya ada tiga manfaat ketika kita kembali ke meja makan. Pertama bagaimana kita bisa saling curhat saat di meja makan bersama keluarga, kemudian di meja makan kita bisa manfaatkan waktu berkualitas antar anggota keluarga dan mentransformasikan nilai dalam keluarga ke anak-anak kita," ujar Hasto Wardoyo usai melakukan kegiatan kembali ke meja makan di Aula Kodam IV Diponegoro, Jumat (28/6/2024).


Selain dua manfaat yang ia sebutkan, pastinya kembali ke meja makan bisa mencegah keluarga terpapar stunting. Caranya dengan melihat kembali apa saja sajian yang ada di meja makan tersebut. Apakah sudah memenuhi syarat untuk mencegah stunting dengan menghasilkan makanan bergizi seimbang dan kualitas unggul apa sebaliknya.


Hasto melanjutkan kembali ke meja makan yang dilhatnya adalah menu makanan. Menurut Hasto sajian makanan ini sudah memenuhi unsur gizi yang seimbang. Apalagi jika dikonsumsi oleh ibu hamil dan balita sangat bagus. 


"Kalau ibu hamil mengkonsumsi makanan ini saya pastikan saat anaknya lahir tak stunting," ujarnya.


Bagi yang makan dengan menghabiskan nasinya juga bagus. Sebab nasi mengandung karbohidrat sebagai tenaga. Kemudian di sini juga menyertakan daging yang mengandung protein hewani. Paling bagus adalah telur dan ikan sebab mengandung omega tiga.


Selain untuk bayi ibu hamil dan balita, Hasto juga mengajak kembali ke meja makan untuk para lansia. Menurutnya untuk para lansia konsumsilah makanan yang banyak mengandung estrogen dengan manfaat 

untuk mengencangkan kulit. Makanan yang baik adalah kacang-kacangan dan buah bengkuang. 


Iapun berharap praktek makan bersama dengan tajuk kembali ke meja makan ini tidak hanya seremoni. Hendaknya makan bersama di meja makan ini bisa diterapkan ke tengah keluarga dan masyarakat diseluruh Indonesia.


Kepala Perwakilan (Kaper) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Pintauli Romangasi Siregar mengajak seluruh keluarga-keluarga untuk dapat kembali ke meja makan. Dengan tujuan untuk membangun komunikasi yang baik antar sesama anggota keluarga.


Hal tersebut diungkapkannya usai menghadiri gerakan kembali ke meja makan melalui sarapan pagi bergizi dalam rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas).


"Dengan gerakan kembali ke meja makan ini dalam satu keluarga maka akan muncul hubungan dan komunikasi yang harmonis antar sesama anggota keluarga dimulai dari meja makan,” ungkap Pintauli Romangasi Siregar.


Dirinya menambahkan gerakan kembali ke meja makan memang harus digencakan mengingat fenomena yang terjadi dalam kondisi keluarga belakangan. Yakni saat satu keluarga duduk bareng pada satu tempat justru sibuk dengan aktivitasnya masing-masing.


Hal tersebut tidak terlepas dari pengaruhi kondisi teknologi sekarang sehingga saat duduk bareng tetapi tidak mengobrol. Maka gerakan kembali ke meja makan harus digencarkan untuk dapat meningkatkan komunikasi dan diskusi antar sesama anggota keluarga.


"Keluarga harus saling mendukung memberi masukan mengisi dan memberi,” kata Pintauli.


Pintauli berharap lewat gerakan tersebut akan muncul komitmen bersama untuk membuat keluarga bisa membangun komunikasi dan diskusi saat duduk dimeja makan. Terutama membahas terkait keluarga dan komunikasi antar personal yang ada dalam keluarga.


Sehingga dengan duduk bersama bisa memanfaatkan momentum makan bersama keluarga tersebut untuk bisa saling mengisi memberi masukan dan berdiskusi.


"Dengan komunikasi yang hangat di meja makan keluarga akan tahu tujuan dan makna hidup berkeluarga. Maka gerakan ini perlu digencarkan ke keluarga,” tutupnya.(Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini