BKKBN Beri Sekadau Penghargaan Mampu Turunkan Stunting Signifikan

Editor: Redaksi author photo

 BKKBN Beri Sekadau Penghargaan Mampu Turunkan Stunting Signifikan

KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) 
- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia memberikan Pemerintah Kabupaten Sekadau penghargaan dalam momentum peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 31. Apresiasi itu diberikan atas keberhasilan Sekadau menekan angka stunting.


Daerah berjulukan Bumi Lawang Kuari itu tercatat sebagai kabupaten dengan penurunan prevalensi stunting terbanyak se Indonesia. Kabupaten Sekadau mampu menekan angka stunting hingga 23,2 persen. Dari sebesar 35,5 persen pada 2022 kemudian berhasil turun menjadi 12,2 persen pada 2023.


Dengan keberhasilan penurunan stunting yang signifikan itu BKKBN RI memberikan apresiasi yang diserahkan langsung oleh Sekretaris Utama (Sestama) Tavip Agus Rayanto kepada Wakil Bupati Subandrio yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sekadau.


Subandrio menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam program penurunan stunting di Kabupaten Sekadau. Dirinya menyebut keberhasilan penurunan stunting di Kabupaten Sekadau merupakan hasil kerjasama dan kekompakan semua pihak.


"Mari bersama-sama kita cegah stunting demi masa depan yang lebih sehat dan cerdas untuk generasi mendatang," ungkap Subandrio.


Dirinya berharap kedepan semua pihak terus bergerak untuk percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sekadau. Lantaran menurutnya mengatasi stunting merupakan tanggung jawab bersama yang membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat.


“Target kita pada tahun depan angka stunting kita di Kabupaten Sekadau bawah 10 persen," jelasnya.


Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Pintauli Romangasi Siregar memberikan apresiasi kepada Kabupaten Sekadau atas keberhasilan menurunkan stunting signifikan. Dengan capaian itu bahkan menempatkan Sekadau sebagai daerah dengan penurunan stunting terbanyak.


"Selamat kepada Kabupaten Sekadau yang mampu menurunkan stunting sangat signifikan, kita harapkan daerah lain angka stuntingnya juga bisa ditekan dengan maksimal," ungkap Pintauli.


Dikatakan Pintauli upaya percepatan penurunan stunting harus menjadi perhatian semua pihak termasuk keterlibatan pada orang tua. Hal ini berkaitan dengan upaya penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan terbebas dari stunting dimasa mendatang.


“Ayo kita bersama perangi stunting, kita harus bersama-sama menurunkan stunting,” katanya.


Ia mengingatkan para orang tua untuk selalu peka dalam memantau perkembangan anak-anak mereka. Terutama ketika pertumbuhan anak-anak tidak mengalami perubahan atau stagnan bahkan turun harus segera diberikan perhatian serius oleh para orang tua.


“Orang tua harus memahami berat dan tinggi badan anak harus ada pertumbuhan hingga usia dua tahun. Jika berat dan tinggi badan anak stagnan apalagi turun harus menjadi perhatian orang tua,” jelasnya.


Dirinya menyebut para orang tua harus rajin membawa anak-anak mereka ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) untuk diukur dan ditimbang secara rutin. Sehingga perkembangan anak bisa diketahui secara rutin terutama tinggi dan berat badannya.


Apalagi jika dalam waktu tiga bulan anak-anak jika diukur dan ditimbang tidak menunjukkan pertambahan maka harus menjadi perhatian serius para orang tua.


“Ibu-ibu harus rajin untuk membawa anak-anak diukur dan ditimbang, apalagi dalam tiga bulan tidak ada perkembangannnya itu harus menjadi perhatian serius,” ujar Pintauli.


“Semua anak harus wajib datang ke Posyandu pada saat anak tidak naik berat badannya maka harus jadi perhatian,” tutupnya. (Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini