Bunda GenRe Kapuas Hulu Pesankan Duta GenRe Cegah Nikah Dini, Narkoba dan Stunting

Editor: Redaksi author photo

Bunda GenRe Kapuas Hulu Pesankan Duta GenRe Cegah Nikah Dini, Narkoba dan Stunting

KALBARNEWS.CO.ID (KAPUAS HULU)
- Bunda Generasi Berencana (GenRe) Kabupaten Kapuas Hulu Angeline Fremalco berpesan kepada Duta GenRe dapat membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan sejumlah program. Terutama pencegahan pernikahan dini, narkoba, seks bebas serta berperan dalam menurunkan angka stunting.


Hal tersebut diungkapkan Angeline saat diwawancarai usai membuka audisi Duta GenRe Kabupaten Kapuas Hulu di Aula Rumah Jabatan Bupati pada Senin (29/7/2024).


Bunda GenRe Kabupaten Kapuas Hulu itu memberikan apresiasi kepada para generasi muda yang berpartisipasi dalam ajang tersebut. Dirinya berharap para duta GenRe akan terlibat membantu Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu mensosialisasikan banyak program.


"Terutama penurunan stunting, pencegahan pernikahan dini, seks bebas dan narkoba. Harapannya mereka (Duta GenRe) bisa menjangkau anak muda," ungkap Angeline.


Dikatakan Angeline, permasalahan remaja di Kabupaten Kapuas Hulu sama seperti yang dialami pada daerah-daerah lainnya. Namun ia cukup menggaris bawahi Kabupaten Kapuas Hulu yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Hal tersebut menurutnya harus menjadi perhatian banyak pihak.


"Kita paling khawatir masalah narkoba apalagi kita ini berbatasan langsung dengan negara tetangga," jelasnya.


Ditempat yang sama Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalbar Pintauli Romangasi Sirega berpesan kepada Duta GenRe Kabupaten Kapuas Hulu untuk memiliki komitmen berperan aktif dalam meningkatkan capaian program.


Terutama Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan penurunan stunting. Apalagi dalam menghadapi perubahan di era digital, berkolaborasi maka Duta GenRe harus mampu menjalin kemitraan lebih luas.


"Mengingat perkembangan remaja terjadi dalam jaringan yang tidak terputus antara keluarga, teman sebaya, sekolah, lingkungan, komunitas, media, dan faktor struktural, negara, lingkungan mikro seperti teman sebaya, orangtua, dan sekolah merupakan yang paling berpengaruh," jelasnya.


Pintauli menyebut pembinaan ketahanan remaja dilakukan melalui dua pendekatan salah satunya melalui pendekatan teman sebaya dan pendekatan keluarga. Pendekatan teman sebaya dilakukan melalui pendidik sebaya dan konselor sebaya di PIK Remaja.


Namun pendekatan keluarga dilakukan melalui penguatan pengasuhan oleh keluarga di kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR). Dalam upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan, cakupan atau akses, partisipasi remaja dalam pemberian informasi, pendidikan dan konseling kesehatan reproduksi, seksual serta gizi.


"Serta perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja di PIK Remaja, maka perlu dilakukan kegiatan apresiasi Duta GenRe," tutup Pintauli. (Tim Liputan).

Editor : Lan

Share:
Komentar

Berita Terkini