KH Ali Maskur Musa Menjadi Narasumber Seminar Internasional Moderasi Beragama Di Kalimantan Barat

Editor: Redaksi author photo
KH Ali Maskur Musa Menjadi Narasumber Seminar Internasional Moderasi Beragama

KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) -  Moderasi beragama menjadi satu wacana yang perlu terus diimplementasikan dalam konteks kehidupan Indonesia plural dan heterogen.

 

Hal ini diungkapkan oleh Prof.Dr.KH Ali Masykur Musa Ketua Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) saat menjadi narasumber dalam kegiatan Seminar Internasional Moderasi Beragama yang digelar oleh IKIP PGRI Pontianak bekerjasama dengan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Kalbar dan Universitas Islam Sharif Ali Brunei Darussalam di Aula Hadari Nawawi IKIP PGRI Pontianak pada hari Rabu (3 Juli 2024).

 

Menurutnya  Moderasi beragama dilatarbelakangi oleh adanya sebuah perbedaan yang perlu disatukan dan dicari titik temunya. Hal ini tentu sesuai dengan perintah Al-Qur'an yang menjadikan umat terbaik itu diantaranya adalah umat yang berada di tengah. Oleh karenanya, moderasi beragama sangatlah cocok diterapkan di Indonesia dengan masyarakat yang heterogen.

 

Ia menambahkan bahwa  moderasi beragama tidak bisa dilepaskan dari menguatnya radikalisme agama dan situasii Timur Tengah pasca Arab Spring dan dikhawatirkan merebak ke Indonesia dengan masyarakat yang plural dan heterogen. Oleh karenanya radikalisme agama perlu dilawan dengan gerakan wasatiyah agar tetap menjadi umat ini betul-betul baik.

 

Dirinya mengungkapkan bahwa salah satu diantara ciri radikalisme agama ialah selalu mengklaim kebenaran tunggal dan tidak mau menerima perbedaaan identitas seperti pada elompok Hizbut Tahrir misalnya yang menolak kedaulatan negara karena tidak sesuai dengan khilafah islamiyah atau gerakan-gerakan yang tidak mau menerima kebudayaan lokal seperti yang dipahami gerakan-gerakan transnasional.

 

Oleh karenanya, di dalam sikap dan etika sosial dalam beragama perlu menerapkan beberapa nilai dan prinsip sebagaimana dirumuskan KH Ahmad Shiddiq di era 80an diantaranya Tawasuth (Moderat), I'Tidal (tegak lurus dalam bidang Aqidah), Tasamuh (Toleransi), serta Tawazun (keseimbangan). serta Amar'Ma'ruf Bil Ma'ruf.

 

Oleh karenanya, diantara Implementasi moderasi beragama salah satunya adalah tidak mudah mengkafirkan seseorang karena ini merupakan bagian dari sikap toleransi serta menjaga hubungan baik antar umat beragama.  (Didi/Fauzi).

 

Editor : Heri

Share:
Komentar

Berita Terkini