KALBARNEWS.CO.ID
(YOGYAKARTA) -
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman terus mengupayakan peningkatan jumlah
peternak lokal di seluruh Indonesia. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk
mengurangi ketergantungan pada impor susu dan daging beku yang nilainya
mencapai Rp. 37 triliun per tahun, serta untuk mengejar
swasembada di
sektor peternakan. 5 Juli 2024Menteri Pertanian: Kurangi Impor Rp 37 Triliun, Wujudkan Swasembada Bersama Peternak Lokal
Dalam kunjungannya ke Sleman, DI Yogyakarta, akhir pekan lalu, Menteri Amran menyatakan
bahwa impor besar-besaran ini hanya meningkatkan kesejahteraan peternak di
negara lain. Sementara itu, penduduk Indonesia yang berjumlah 278 juta jiwa,
masih belum sepenuhnya mandiri dalam memenuhi kebutuhan daging dan susu.
“Kita akan cetak peternak lokal,
stop impor," kata Amran di sela-sela peninjauan ke CV Sahabat Ternak dan
Bhumi Nararya
Farm di Kelurahan Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman.
Amran menekankan bahwa nilai impor yang saat ini
mencapai angka Rp. 37 triliun merupakan kondisi yang memprihatinkan. Ia
berharap petani dan peternak Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pangan lokal,
agar dapat menikmati manfaat yang lebih besar, khususnya pada aspek ekonomi.
Kementerian Pertanian RI akan memberikan dukungan
kepada peternak melalui insentif dan
kebijakan. "Kita bayangkan kalau kita bisa penuhi
sendiri, ini uang bisa berputar. Bayangkan uang kita tidak dibelanjakan ke luar
negeri. Nah ini akan kita support,"
jelas Amran.
Apresiasi pada Arie Triyono
dan Didik
Secara khusus saat acara, Menteri
Amran menyebut dua nama pengusaha peternakan. Pertama, Arie Triyono, Direktur
Utama PT. Lembu Setia Abadi Jaya yang mengelola peternakan sapi, kambing, dan
domba terintegrasi di Balaraja, Tangerang, serta Kertajati, Majalengka, Jawa
Barat. Kedua, Aprilia Respati Adi alias Didik, pendiri peternakan kambing Bhumi
Nararya Farm yang lokasinya dikunjungi
Menteri Amran.
Saat memberikan sambutan di
hadapan tamu undangan, Menteri Amran berulang kali memberikan apresiasi pada
kepeloporan Arie dalam hal pengembangan peternakan sapi dan Didik dalam hal peternakan
kambing.
“Kalau ada penghargaan,
kasih penghargaan. Aku yang tanda tangan. Buatkan itu piagam untuk Pak Arie dan
Pak Didik. Dua-duanya aku yang tanda tangan. Tanda tangan itu bisa dilihat anak-cucu,
bahwa ada menteri yang peduli pada susu kambing dan susu sapi,” kata Menteri
Amran.
Tak hanya apresiasi,
Menteri Amran minta jajaran Kementerian Pertanian mengundang para peternak yang
berdedikasi seperti Arie dan Didik untuk mendiskusikan upaya bersama, agar
Indonesia segera bisa mewujudkan swasembada daging dan susu.
“Kami apresiasi Pak Arie
yang mengembangkan sapi perah dan sapi pedaging. Kami apresiasi Pak Didik yang
mengembangkan kambing. Ini kami undang khusus yang seperti Pak Arie dan Pak Didik.
Kita bahas bersama insentif apa yang dibutuhkan dari negara,” tukas Menteri
Amran.
“Nanti aku tanya ke
presiden terpilih dan presiden sekarang, apa insentif yang bisa kita berikan?”
lanjut Menteri Amran.
Menteri Amran berharap dedikasi dan keberhasilan
Arie Triyono dengan peternakan terintegrasi di Balaraja dan Kertajati, dapat menjadi contoh bagi peternak lainnya di seluruh Indonesia.
“Ya kita carilah di
tengah-tengah 278 juta penduduk Indonesia, kita cari. Nanti kita cetak Pak Arie-Pak
Arie berikutnya. Semua yang berpotensi kita kawal, kita kembangkan. Insentif
apa, kebijakan apa yang harus kita berikan,” tegas Menteri Amran.
Di akhir sambutannya,
Menteri Amran menekankan swasembada daging dan susu sama halnya dengan menjaga
kedaulatan NKRI. “Kita menjaga merah putih, kita menjaga NKRI. Siapa yang mau
jaga NKRI ini kalau bukan kita semua? Aku bangga dengan Pak Arie, Aku bangga
dengan Pak Didik. Tepuk tangan untuk beliau,” pungkas Menteri Amran. (Tim Liputan)
Editor : Aan