![]() |
Misteri Mamah Ghufron Yang Bisa Ngobrol Dengan Semut |
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Ada kawan
request, Bang tolong tuliskan cerita Mamah Ghufron, dong. Awalnya saya kurang
ngeh dengan sosok satu ini. Memang viral, cuma saya kurang tertarik. Karena ada
request, saya coba cari tahu siapa Mamang, eh salah Mama Ghufron ini.
Sambil menikmati kopi khas Sanggau Ledo, yok
kita bahas manusia paling fenomenal di abad Ai ini.
Ketika kita mendengar ada orang bisa bicara
dengan binatang, pikiran langsung melayang ke legenda Nabi Sulaiman. Tapi
tunggu dulu, rupanya ada juga sosok manusia modern yang mengklaim memiliki
kemampuan serupa. Bapak-bapak dan ibu-ibu, sambutlah sang fenomena baru: Mamah
Ghufron, alias Iyus Sugriman!
Mamah Ghufron, sang penceramah yang katanya
bisa ngobrol dengan semut, telah menjadi sorotan di seluruh Nusantara.
Bayangkan, kita sudah repot menghindari semut yang antre ke gula di dapur, eh,
ini ada yang malah ngobrol santai dengan mereka. Menurut Ghufron semut-semut
itu punya bahasa khusus dan dia bisa mengerti percakapan mereka. “Ashkoli
inakali yama kali inaka Ghufron artihi inaya inaka kaliya kali fima Allah,”
begitulah bunyi bahasa semut menurutnya. Kalau diterjemahkan ke bahasa manusia,
mungkin artinya, “Tolong, jangan injak kami, kami cuma mau gula!”
Tidak cukup sampai di situ, Ghufron juga
mengklaim pernah melakukan panggilan video dengan malaikat maut. Wah, kalau
begini, obrolan di WhatsApp grup kita jadi kalah seru. “Mau bicara sama
malaikat maut? Gampang, tinggal video call aja,” katanya. Ini mungkin yang
disebut dengan 'layanan pelanggan' level akhirat.
Kontroversi pun tak terhindarkan. Majelis
Ulama Indonesia (MUI) dengan sigap menanggapi, memastikan umat tidak terjebak
dalam penyimpangan akidah. Bayangkan kalau semua orang tiba-tiba mengklaim bisa
bicara dengan hewan. Nanti di masjid, khotbah Jumat bisa-bisa berubah jadi
pidato multibahasa: manusia, semut, jangkrik, dan mungkin cicak sekalian.
Di tengah keriuhan ini, publik tentu saja
bereaksi. Ada yang mendukung Ghufron dengan semangat, berpendapat bahwa kita
harus terbuka terhadap segala kemungkinan. Namun, ada juga yang skeptis dan
tertawa geli, membayangkan semut-semut kecil berkomplot dan bisik-bisik tentang
rencana rahasia mereka sambil Ghufron menyimak dengan serius.
Sambil mendengarkan cerita Ghufron, saya
teringat lirik lagu Chrisye yang legendaris: "Malu aku malu, pada semut
merah, yang berbaris di dinding, menatapku curiga, seakan penuh tanya, 'Sedang
apa di sini?' 'Menanti pacar,' jawabku." Rupanya Chrisye sudah lebih dulu
menangkap kebingungan semut-semut yang melihat manusia dengan tatapan penuh
curiga. Bisa jadi semut-semut itu adalah informan Ghufron, mengawasi setiap
gerak-gerik kita.
Setelah beredarnya potongan video
kontroversial terkait klaim-klaimnya, Ghufron akhirnya meminta maaf melalui
sebuah video yang diunggah di akun YouTube Ponpes Uniq Nusantara. Dalam
permintaan maafnya, Mamang Ghufron menyatakan penyesalannya atas viralnya
framing video pondok pesantren Uniq Nusantara Pancasila dari Sabang sampai
Merauke. Dia juga menegaskan bahwa pondok pesantren tersebut mengajarkan ajaran
yang berakidah Ahlussunnah Wal Jamaah Asy’ariyah Maturidiyah dan mencintai
Pancasila serta NKRI.
Apapun itu, Ghufron tetap jadi fenomena.
Mungkin lain kali kita harus lebih berhati-hati sebelum menginjak semut. Siapa
tahu, semut itu adalah sahabat karib Ghufron yang sedang menyampaikan pesan
penting. Dan tentu saja, jangan pernah mengabaikan panggilan video yang
mencurigakan. Siapa tahu itu dari malaikat maut yang ingin memastikan jadwal
kita.
Dengan segala kisahnya yang menggelitik dan
mengundang tawa, Ghufron sukses membuat kita semua terhibur di tengah segala
keseriusan hidup. Maaf Kiyai Ghufron. #camanewak.
Penulis : Rosadi Jamani /Bang Ros