KALBARNEWS.CO.ID (TAIPEI) -- Demi mengatasi perubahan iklim, Cathay United Bank telah menetapkan target nol karbon untuk mengurangi risiko lingkungan hidup, sosial, dan tata kelola perusahaan.
Target tersebut membuktikan komitmen Cathay United Bank terhadap kelestarian alam, serta menciptakan dampak positif dari sisi ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup. Selain membantu pelaku bisnis Taiwan menjalani transisi energi, Cathay United Bank juga aktif menyalurkan pembiayaan hijau (green finance) baik di dalam dan luar negeri.
Nilai pinjaman yang didistribusikan bank ini untuk proyek keberlanjutan (sustainability loan) juga mengalami kenaikan tahunan sebesar 15% sejak 2022, bahkan nilai sustainability-linked loans (SLLs) telah menembus 30% pada Triwulan I-2024.
Cathay United Bank telah berperan mempercepat perusahaan-perusahaan Asia Pasifik yang bergerak di 18 industri, termasuk wilayah Tiongkok Raya, Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Filipina, mencapai target dekarbonisasi dan nol karbon 2050. (12 Juli 2024).
Alan Lee, President, Cathay United Bank, berkata, "Sebagai anggota Coalition of Movers and Shakers on Sustainable Finance, Cathay United Bank ingin menjadi merek yang memimpin green finance di industri perbankan.
Selain proyek sustainability engineering di Taiwan, kami ingin mengantisipasi tren pasar internasional dan menjadi mitra yang mendukung transisi perusahaan-perusahaan Asia Pasifik menuju target nol karbon.
Dengan menciptakan ekosistem keuangan yang berkelanjutan, dan berkolaborasi dengan mitra-mitra korporasi demi mencapai target energi bersih dan aksi iklim, kami akan mewujudkan keberlanjutan alam."
Agar kalangan korporasi berinvestasi dalam proyek energi baru dan penurunan karbon, Cathay United Bank giat mempromosikan pembiayaan proyek ESG bersama perusahaan-perusahaan lain di seluruh dunia.
Cathay United Bank juga ingin memaksimalkan dampak positif sustainable finance dengan menyasar negara-negara yang termasuk dalam "New Southbound Policy" Taiwan, seperti Filipina, Singapura, dan Vietnam.
Misalnya, Kantor Cabang Cathay United Bank di Filipina sukses membuat sejarah sebagai bank Taiwan pertama yang menyalurkan SLL di Filipina.
SLL senilai PHP 1,25 miliar disalurkan untuk PrimeAsset, induk usaha yang berada dalam naungan Villar Group; SLL tersebut digunakan PrimeWater, anak usaha PrimeAsset, yang meraih "Stevie Award" pada 2023 berkat keunggulan kinerja.
Cathay United Bank juga berkolaborasi dengan Bank Pembangunan Asia dalam proyek pembiayaan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di wilayah darat yang terbesar di Vietnam. Pada 2023, listrik yang dihasilkan PLTB ini tercatat di atas 120% dari perencanaan.
Maka, PLTB ini mencegah 215.000 ton emisi karbondioksida setiap tahun, bahkan meraih penghargaan "Renewable Energy Deal of the Year Wind" dari jurnal finansial internasional ternama, The Asset.
Proyek ini memiliki makna strategis bagi industri keuangan. Lewat proyek ini, Taiwan untuk pertama kalinya merambah segmen pasar green finance di Asia Tenggara. Pada 2024, Kantor Cabang Cathay United Bank di Singapura juga menyalurkan fasilitas green trade loan kepada Apeiron Bioenergy untuk memproduksi bahan bakar pesawat yang terbarukan.
Ke depan, Cathay United Bank akan terus mengembangkan sustainable finance di Taiwan, serta semakin gencar memenuhi standar keberlanjutan internasional.
Dengan merumuskan mekanisme environmental impact control untuk pembiayaan proyek berskala besar, Cathay United Bank mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam proses penyaluran kredit usaha.
Demi menjadi pionir sustainable finance di Asia Pasifik, Cathay United Bank ingin memanfaatkan pengaruhnya di sektor keuangan agar pelaku bisnis di dalam dan luar negeri mampu mencapai kesuksesan finansial dan target keberlanjutan.