Produksi Hidrogen Dapat Disederhanakan Menggunakan Nikel Aluminida, Kata Studi Rusia
KALBARNEWS.CO.ID
(RUSIA)
- Paduan berbahan dasar nikel aluminida dapat digunakan untuk pembuatan
elektroda yang termasuk dalam elektroliser yang memisahkan air menjadi oksigen
dan hidrogen.
Para ilmuwan dari Pusat Ilmiah Tomsk di Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia sampai pada kesimpulan ini berdasarkan hasil studi yang dilakukan bersama dengan Profesor Massimiliano Bestetti dari Universitas Milan.
Penulis studi merakit unit prototipe yang memproduksi hidrogen menggunakan elektrolisis larutan natrium hidroksida dalam air. Larutan natrium hidroksida adalah alkali kaustik, yang memasuki ruang khusus yang dilengkapi dengan elektroda dan dibagi di tengah oleh membran.
Biasanya, perangkat
tersebut menggunakan cakram nikel sebagai elektroda. Namun, ilmuwan Tomsk
menyarankan bahwa efisiensi produksi hidrogen dapat ditingkatkan jika cakram
terbuat dari paduan berpori berdasarkan nikel aluminida. Sintesis paduan suhu
tinggi terjadi selama ledakan termal.
Pabrik prototipe tersebut menghasilkan sekitar 11 liter hidrogen per jam, tetapi para ilmuwan berencana untuk meningkatkan produksinya dan menciptakan sistem penyimpanan H2.
“Penggunaan generator hidrogen
elektrolisis memiliki beberapa keunggulan. Pertama, kemampuannya untuk mengubah
energi listrik menjadi gas, yang dapat disimpan dalam bentuk terkompresi dalam
tabung khusus. Ada minat besar untuk menggunakannya di tempat-tempat yang telah
menggunakan energi terbarukan seperti panel surya dan turbin angin,” kata
Tomsk Scientific Center mengutip salah satu penulis penelitian tersebut,
Vsevolod Petrov.
Memperoleh material baru untuk memproduksi H2 merupakan salah satu topik penelitian terapan yang paling populer dalam energi hidrogen. Secara khusus, para ilmuwan dari Universitas Sains dan Teknologi Ufa dan Universitas Negeri Informatika dan Radioelektronika Belarusia menemukan 67 senyawa baru yang melibatkan halogen (klorin, bromin, fluorin, dan iodin) yang dapat digunakan untuk memecah air menjadi hidrogen dan oksigen di bawah sinar matahari.
Senyawa yang paling efektif, menurut para peneliti, adalah seng,
klorin, dan iodin, serta seng, bromin, dan iodin, yang dapat mengubah energi
matahari menjadi hidrogen dengan efisiensi 22%. Angka ini berada dalam kisaran
efisiensi sebagian besar unit elektrolisis (10-30%). (Tim Liputan)
Editor : aan