Tokoh Adat Budaya Kuatkan Kualitas dan Kesuksesan Pengawasan Pemilu

Editor: Redaksi author photo

 Tokoh Adat Budaya Menguatkan Kualitas dan Kesuksesan Pengawasan Pemilu 

KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA)
- Fungsi pengawasan oleh tokoh adat budaya yang memiliki struktur institusi ini sangat penting dalam mensukseskan pengawasan partisipatif Pemilu.Selasa 30 Juli 2024.


Rapat Koordinasi Pengawasan Pemilu Partisipatif oleh Bawaslu Kabupaten Kubu Raya dengan tema Partisipasi dan Peran Masyarakat Adat Budaya dalam Pengawasan Partisipatif untuk Mencegah Terjadinya Pelanggaran pada Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024, dilaksanakan di Alimoer Hotel.


Pertemuan ini dihadiri oleh Ketua Bawaslu Kalbar Mursyid Hidayat, SH sekaligus membuka kegiatan, tokoh adat budaya, tokoh paguyuban, serta tamu undangan lainnya. Adapun narasumber Prof. Dr. H. Zaenuddin, MA Guru Besar agama dan budaya IAIN Pontianak, dan Dr. Yusriadi, MA peneliti bahasa dan adat budaya IAIN Pontianak.


Prof. Zaenuddin menjelaskan bahwa urgensi keterlibatan struktur sosial masyarakat daam Pilkada.


"Seperti yang dijelaskan oleh Kuntjaraningrat dalam Pengantar Antropologi, institusi yang meliputi organisasi sosial budaya merupakan satu kunci penting dalam bangunan masyarakat yang menentukan arah pembangunan," jelasnya.


Prof. Zaenuddin mengatakan oleh karena itu, fungsi pengawasan oleh tokoh adat budaya yang memiliki struktur institusi ini menjadi sangat penting dalam mendukung kesuksesan pengawasan partisipatif pemilu untuk mencapai kesuksesan penyelenggaraan yang maksimal. 


"Dengan peran aktivisme para tokoh adat dan budaya ini, diharapkan mampu mendongkrak partisipasi individu seluruh warga adat budaya dalam menjalankan hak pengawasan rakyat untuk mendapatkan hasil pemilu yang luberjurdil sesuai harapan seluruh bangsa Indonesia," jelas Bung Zae sapaan akrabnya.

 

Zaenuddin juga menekankan kita perlu memperkuat nilai-nilai kearifan lokal, komitmen semua   tokoh adat budaya dan masyarakat sangat menentukan Pilkada yang adem, rukun, dan damai.


"Pasca Pilkada kita harus merajut kebersamaan dalam kehidupan normal sehari-hari, maka penting bagi para tokoh adat budaya untuk mengembalikan masyarakat ke dalam suasana normal dan merajut kerjasama dan gotong royong sehari-hari di Kabupaten Kubu Raya," ungkap Guru Besar lulusan UGM.


Zaenuddin menjelaskan bahwa Bawaslu juga bisa melakukan sosialisasi dalam berbagai acara adat seperti gawai, musyawatah adat desa, dan kegiatan seperti selamatan, arisan, pengajian dan sebagainya.


Gustiar, S.Pd.I Komisioner Bawaslu Kubu Raya mengajak para tokoh adat budaya untuk bersama-sama memgawasi Pilkada di Kabupaten Kubu Raya.


"Kami sadar Bawaslu tidak bisa bergerak sendiri, kami mesti menggandeng semua elemen masyarakat, tidak hanya mahasiswa, pemuda tetapi juga para tokoh adat budaya karena mereka mempunyai nilai-nilai kearifan lokal dan dekat dengan masyarakat," jelasnya.


 Komisioner Bawaslu Kubu Raya Gustiar, S.Pd.I menambahkan  kami ingin para tokoh adat budaya tersebut agar meneruskan pesan-pesan pengawasan tentang Pilkada sampai ke masyarakat, tentang money politics, kampanye hitam dan lain lain. 


"Semoga proses pemilihan kepala daerah berlangsung aman, damai dan kita dapat memilih pemimpin yang dapat memajukan Kabupaten Kubu Raya," jelas mantan aktivis pergerakan. (Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini