Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Berkunjung ke Pabrik Fapon

Editor: Redaksi author photo

KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA)  -- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, diwakili Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dr. Dra. Lucia Rizka Andalucia, serta Direktur Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan Dede Mulyadi dan Direktur Pengawasan Alat Kesehatan Eka Purnamasari, berkunjung ke PT Fapon Bioindustries Indonesia (PT Fapon), pabrik internasional pertama Fapon di luar Tiongkok, pada 27 Juli 2024.


PT Fapon adalah anak usaha Fapon, perusahaan life science terkemuka di dunia yang menawarkan solusi dan layanan terintegrasi untuk diagnostik, biofarmasi, dan bioterapi. Pabrik baru tersebut, berlokasi di Jawa Barat, dibangun dengan standar ketat ISO 14644 sehingga menjadi tolok ukur baru dalam produksi In Vitro Diagnostic (IVD) di Indonesia.


Dengan mendirikan fasilitas kelas dunia di Indonesia, PT Fapon berkomitmen meluncurkan berbagai teknologi dan produk IVD terkini di pasar lokal. Pabrik baru ini juga mampu memproduksi berbagai jenis produk dan solusi IVD untuk memenuhi kebutuhan IVD yang lebih terjangkau dan mudah diakses di Indonesia. 


Mengandalkan teknologi dan keahlian unggulan dalam segmen IVD, PT Fapon juga mendukung optimalisasi kapabilitas diagnostik di Indonesia, serta memperluas aksesibilitas layanan kesehatan sekaligus meningkatkan kondisi kesehatan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia.


Dalam kunjungannya, Dr. Lucia Rizka Andalucia memuji kiprah PT Fapon yang telah mendirikan pabrik IVD mutakhir di Indonesia, serta kontribusi PT Fapon terhadap tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di Indonesia. Dr. Lucia juga sangat berharap agar masyarakat Indonesia yang bekerja di Fapon akan menguasai teknologi canggih yang mendukung pertumbuhan perusahaan. Sebagai model kerja sama Indonesia-Tiongkok di industri medis, upaya PT Fapon akan semakin mendorong arus investasi asing di sektor layanan kesehatan dalam negeri. 


"Kami gembira menyambut investasi Fapon di Indonesia," ujar Dr. Lucia Rizka Andalucia. "Lewat kerja sama strategis, kami siap membina industri IVD lokal yang memiliki TKDN tinggi, serta memenuhi kebutuhan layanan kesehatan yang terus meningkat di tengah masyarakat Indonesia."


"Fasilitas baru kami di Indonesia melambangkan komitmen jangka panjang di pasar lokal," kata Peter Hu, Vice President, Fapon Biotech. "Kami mendapat kehormatan atas kerja sama strategis yang terjalin dengan Kementerian Kesehatan. 


Fapon ingin terus berkolaborasi dengan pemerintah Indonesia dan mitra-mitra untuk mengembangkan klaster industri IVD. Dengan demikian, kapabilitas diagnostik lokal di Indonesia mendapat dukungan teknologi solusi dan solusi lengkap kami."


Setelah mendirikan pabrik baru tersebut, Fapon bertekad untuk terus menggerakkan perkembangan industri IVD bersama mitra-mitra lokal.


Fapon adalah perusahaan life science terkemuka di dunia yang menyediakan solusi dan layanan terintegrasi untuk diagnosis, biofarmasi, dan bioterapi. Mengintegrasikan solusi terpadu yang mencakup bahan baku, reagen, dan platform instrumen terbuka yang inovatif, Fapon kini berkembang sebagai vendor in-vitro diagnostics terkemuka. 


Fapon memiliki inovasi canggih dalam teknologi pengobatan dan platform algoritma AI, didukung analisis data yang berkontribusi mewujudkan dunia yang lebih baik dan sehat. Dengan tim litbang, manufaktur, penjualan, dan jaringan penjualan, produk Fapon kini menjangkau 68 negara dan wilayah, serta melayani lebih dari 2.500 mitra bisnis di seluruh dunia. (tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini