Hermawan Kartajaya Ungkap Strategi 'Pilot Marketing' untuk Menghadapi Ketidakpastian di Era Digital
KALBARNEWS.CO.ID (SURABAYA) – Perubahan dalam dunia
marketing semakin pesat dengan hadirnya teknologi yang menawarkan
kemudahan dan efisiensi yang belum pernah ada sebelumnya. 22 Agustus 2024
Namun, di balik manfaat tersebut,
teknologi juga membawa risiko jika tidak diawasi dengan cermat, seperti penyalahgunaan data atau
ketergantungan yang berlebihan. Selain itu, ketidakpastian ekonomi dan politik di Indonesia
semakin menjadi tantangan yang dihadapi oleh para pemasar. Dalam kondisi yang kompleks ini, pemasar
perlu merancang strategi yang responsif dan adaptif agar bisnis tetap berjalan lancar.
Mereka harus
mampu memadukan kecanggihan teknologi dengan pendekatan yang tepat untuk menghadapi
perubahan, sekaligus menjaga stabilitas operasional di tengah dinamika pasar yang terus berubah.
Menyadari
pentingnya adaptasi dalam dunia pemasaran, MarkPlus Institute kembali menggelar
ajang pemasaran
terakbar Jawa Timur di The Westin Surabaya pada 22 Agustus 2024.
Tahun ini,
tema yang diusung
adalah "Pilot Marketing: Flying in Turbulence," yang menggambarkan
tantangan besar yang dihadapi
para pemasar di tengah ketidakpastian ekonomi dan dinamika pasar.
Tema ini
memberikan ilustrasi
bagaimana pemasar harus seperti seorang pilot yang menjaga keseimbangan dan
stabilitas di tengah
turbulensi, mengandalkan kombinasi kecanggihan teknologi dan keterampilan
manusia untuk navigasi
yang tepat.
"Sekarang
era digital terus berkembang, teknologi ini mempermudah kerja manusia, tetapi
juga bisatantangan jika dibiarkan begitu saja. Makanya teknologi ini sama manusia
harus berdampingan, tidak seharusnya
teknologi menggantikan peran manusia, melainkan saling melengkapi, Human + Tech
= Impact.
Harapan saya, melalui ajang ini, para peserta tidak hanya mendapatkan wawasan
baru, tetapi
juga mampu menciptakan strategi yang lebih adaptif dan inovatif melalui apa
yang akan saya sharing
nanti, sehingga mereka bisa terus maju dan berkembang meski di tengah tantangan
yang ada,"
jelas Hermawan Kartajaya.
Dr. MHD.
Aftabuddin RZ, S.Pt., M.Si selaku Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa
Timur resmi
membuka acara dengan pemukulan gong, bersamaan dengan peluncuran buku terbaru Reimagining Operational
Excellence: Inspiration from Asia yang merupakan pengembangan dari buku best seller,
Entrepreneurial Marketing karya Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, Hooi den
Huan, dan Jacky
Mussry.
“Dalam era
transformasi bisnis dan pemasaran yang sangat dinamis ini, di mana informasi
dan teknologi
terus berkembang, kreativitas dan inovasi menjadi kunci untuk menciptakan nilai
tambah yang
signifikan bagi perusahaan. Oleh karena itu, semoga Indonesia Marketing
Festival ini tidak hanya
menjadi platform untuk bertemu, tetapi juga memperkuat sinergi antara pelaku
bisnis, industri,
dan pemerintah dalam upaya meningkatkan daya saing di Jawa Timur,” ujar
Aftabuddin.
Berbagai
penghargaan bergengsi diberikan dalam Indonesia Marketing Festival Jatim 2024,
termasuk CIEL
MEDAL OF DISTINCTION yang dianugerahkan kepada Walikota Surabaya, Eri Cahyadi,
S.T., M.T. Penghargaan
ini merupakan bentuk apresiasi atas kepemimpinan beliau yang berani dan
inovatif.
Hermawan Kartajaya menekankan bahwa keberanian Eri Cahyadi
dalam memajukan Surabaya menjadi salah satu alasan utama pemilihan beliau untuk
menerima penghargaan ini. Di bawah kepemimpinan Eri, Surabaya telah mengalami
lonjakan signifikan dalam sektor pariwisata, dengan hadirnya banyak kafe dan
tempat nongkrong baru yang telah menghidupkan suasana kota.
"Sebagai
salah satu orang yang memandang pemerintahan dari sudut pandang marketing, saya percaya bahwa pendekatan
pemasaran sangat penting dalam kepemimpinan. Dalam memimpin Surabaya, saya menggunakan
prinsip-prinsip marketing untuk membuat kota ini berkembang. Pemerintah seringkali terikat
pada peraturan, namun dengan jiwa marketing, kita bisa melampaui batasan-batasan tersebut.
“Saya
selalu mengatakan kepada tim saya, kita harus menggunakan marketing untuk setiap
program yang kita miliki,'” ungkap Eri Cahyadi.
Penghargaan
ini menegaskan bagaimana
strategi marketing yang cerdas dapat menjadi kunci sukses dalam mengelola dan memajukan suatu wilayah. IMF 2024 Jatim juga
menghadirkan pembaruan pada tahun ini dengan peluncuran Deklarasi Wonderful Indonesia Impact
2030.
Deklarasi
ini berisi komitmen para pelaku pariwisata di Jawa Timur untuk mendorong
pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah tersebut dengan fokus pada dampak
yang nyata dan berkelanjutan, sejalan dengan konsep 5P (People, Planet, Prosperity, Peace, Partnership).
Deklarasi
ini tidak hanya menandai kemajuan signifikan dalam strategi pembangunan
regional, tetapi juga mencerminkan tekad untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan hingga
tahun 2030.
Indonesia
Marketing Festival 2024 di Jawa Timur sebagai ajang bagi pelaku bisnis,
industri, dan pemerintah
untuk menggali isu-isu penting seputar dinamika industri saat ini, membahas
beberapa topik
relevan dunia pemasaran saat ini. Salah satu topik yang dibahas adalah
"Human + Tech = Impact,"
yang menyoroti bagaimana kolaborasi antara teknologi dan keahlian manusia dapat menciptakan dampak yang
signifikan. Diskusi ini melibatkan kontribusi dari berbagai sektor dan perusahaan terkemuka
seperti Pertamina, Elizabeth, dan Diplomat Success Challenge.
Peserta akan mendapatkan wawasan
mendalam mengenai cara memanfaatkan sinergi antara teknologi dan sumber daya manusia untuk
merancang strategi pemasaran yang lebih efektif dan tetap kompetitif di pasar yang terus berubah.
Dalam sesi
utama "Pilot Marketing: Flying in Turbulence," Hermawan Kartajaya,
Founder & Chair of MCorp,
menguraikan strategi pemasaran yang relevan dan adaptif di tengah
ketidakpastian era digital
di Indonesia.
Hermawan
memulai dengan hasil survei terbaru MCorp yang menunjukkan perubahan besar dalam
teknologi dan potensi risiko terkait.
"Keahlian
manusia harus selaras dengan teknologi untuk hasil yang optimal,"
tegasnya. "Seperti pilot yang mengendalikan pesawat dengan teknologi mutakhir,
teknologi tidak bisa berdiri sendiri tanpa peran manusia. Kombinasi kemampuan manusia dan teknologi
memastikan efisiensi dan kreativitas, yang akan mengarahkan kita pada hasil yang lebih baik,"
tambahnya.
Hermawan
juga mengeksplorasi perubahan pasar, khususnya pengaruh Gen Z terhadap
keputusan pembelian.
Ia menekankan perlunya strategi komunikasi merek yang komprehensif. Perusahaan
tidak hanya
harus fokus pada performance marketing yang sering berorientasi pada promosi
dan diskon, tetapi
juga memperkuat brand building dengan menonjolkan cerita merek untuk menjalin
hubungan lebih
dalam dengan konsumen.
Dalam konteks membangun merek yang kuat, Hermawan menggarisbawahi tiga elemen kunci: Positioning, Differentiation, dan Branding. Positioning membuat merek menonjol, Differentiationmenekankan keunikan merek, dan Branding menciptakan identitas yang konsisten serta jangka panjang dengan pelanggan.
Ia juga menyoroti bahwa strategi pemasaran, baik performance marketing atau brand
building, harus dipadukan dengan teknologi untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs)
melalui konsep Values for Value (V4V), yang mencakup 5P: People, Planet, Prosperity, Peace, dan
Partnerships.
"Kita kini beralih dari CSR dan ESG ke V4V untuk dampak yang lebih signifikan dan berkelanjutan," pungkas Hermawan, menekankan pentingnya adopsi strategi yang lebih holistik dan bertanggung jawab.
The 12th
Indonesia Marketing Festival juga hadir di enam kota besar Indonesia lainnya,
seperti Yogyakarta,
Pekanbaru, Palembang, Manado, Bali, dan Bandung. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi laman
indonesiamarketingfestival.com. (Tim Liputan)
Editor : Aan