Kemenag dan MarkPlus Islamic Jalin Kerjasama Strategis: Pesantren Lokal Siap Jadi Pusat Inovasi Pendidikan Agama

Editor: Redaksi author photo

Kemenag dan MarkPlus Islamic Jalin Kerjasama Strategis: Pesantren Lokal Siap Jadi Pusat Inovasi Pendidikan Agama

KALBARNEWS.CO.ID (YOGYAKARTA)
  – Kementerian Agama bertanggung jawab untuk membentuk karakter bangsa melalui pendidikan agama. 


Pendidikan agama yang moderat memberikan dasar yang kuat untuk menciptakan kerukunan antar umat beragama, yang merupakan kunci dalam mencapai tujuan pembangunan. Untuk mencapai misi ini, Kemenag terus melakukan berbagai upaya transformasi yang mendukung integrasi dan toleransi di masyarakat.


MarkPlus Islamic, unit bisnis pendidikan dan pelatihan dari MarkPlus, Inc., yang merupakan bagian dari subholding MCorp, resmi menjalin kerja sama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag). Penandatanganan MOU ini berlangsung pada roadshow The 12th Indonesia Marketing Festival Joglosemar, sebuah ajang tahunan bergengsi yang mempertemukan para pelaku bisnis, industri, dan pemerintah, yang diselenggarakan pada 1 Agustus 2024 di Karaton Ballroom Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta.


Sebagai bagian dari transformasi Kemenag, kerja sama antara pesantren lokal dan MarkPlus Islamic ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan di lingkungan pesantren. 


Selain itu, kerja sama ini juga diharapkan dapat memperkuat peran pesantren sebagai pusat pengembangan ekonomi dan dakwah Islam di Indonesia. 


Upaya ini mencerminkan komitmen Kemenag dalam melakukan perubahan signifikan yang berdampak positif pada seluruh ekosistem pendidikan agama.


Menanggapi inisiatif ini, Alissa Qotrunnada Wahid, S.Psi, M.Psi, Staf Khusus Menteri Agama yang juga Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kemenag, memberikan testimoni tentang berbagai upaya perubahan signifikan di Kemenag:


"Saya menjadi saksi perubahan yang terjadi secara signifikan di Kemenag, di mana program-program dijalankan dengan semangat untuk melayani umat. Dari program KUA yang tadinya hanya kantor urusan asmara, sekarang menjadi pusat pelayanan keagamaan yang melayani umat Islam dan agama lainnya," ujarnya.


Alissa Wahid juga menyoroti beberapa program unggulan yang dijalankan Kemenag sebagai upaya transformasi, termasuk program Cyber Islamic University yang sudah dijalankan sejak 2021, di mana program ini memungkinkan pendidikan agama berbasis digital agar dapat diakses oleh semua daerah di Indonesia.


Program Haji juga menjadi sorotan, dengan peningkatan layanan melalui program skema 4-3-5 yang berhasil mengurangi angka kematian jamaah haji secara signifikan. Pada tahun 2023, angka kematian mencapai 760 jamaah, namun berkat respons cepat dan penanganan yang baik, angka ini berkurang secara drastis.


Respon positif terhadap transformasi Kemenag juga didapat melalui program Moderasi Beragama, di mana survey Harian Kompas mencatat indeks kepuasan masyarakat terhadap upaya pemerintah menjaga keberagaman dan toleransi beragama adalah yang tertinggi pada akhir tahun 2020 berkat program ini. 


Program moderasi beragama juga telah melibatkan partisipasi masyarakat yang besar dan interaksi dengan pemerintah daerah yang baik.


Dengan penandatanganan MOU dan berbagai program ini, diharapkan dapat memperkuat komitmen kedua belah pihak dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan umat beragama di Indonesia, serta mencapai tujuan utama Kemenag untuk memastikan bahwa umat dapat beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing dengan lebih baik.


“Ini kemajuan yang luar biasa bagi pemenuhan tugas utama Kemenag, yaitu mencapai agar umat dapat beribadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing, meningkatkan kualitas pelayanan umat beragama,” tambah Alissa Wahid. (tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini