Kemenparekraf Mengenang Mas Yos Sebagai Pelopor Dunia Rekaman Indonesia

Editor: Redaksi author photo

Kemenparekraf Mengenang Mas Yos sebagai Pelopor Dunia Rekaman Indonesia

KALBARNEWS.CO.ID (JAKARA)
- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar Focus Group Discussion (FGD) “A Tribute to Mas Yos” untuk mengenang warisan karya Suyoso Karsono, atau yang akrab dipanggil Mas Yos, sebagai pelopor industri rekaman di Indonesia. 23 Agustus 2024.



Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangannya mengatakan bahwa FGD ini mengajak para ahli dan praktisi musik dan radio untuk membahas berbagai aspek dari ekosistem musik Indonesia, terutama pascakemerdekaan, dengan fokus pada peran Mas Yos dalam memelopori pendirian industri musik rekaman dan stasiun radio swasta niaga pertama di Indonesia.



“Mas Yos berperan besar dalam mengembangkan industri musik dan radio di Indonesia. FGD ini bertujuan untuk mengenang Mas Yos sebagai pelopor rekaman di Indonesia,” kata Menparekraf Sandiaga.



Ketua Panitia ‘A Tribute to Mas Yos’ Elshinta Suyoso yang menjadi narasumber pada FGD yang berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Jakarta, Rabu (21/08/2024) mengatakan bahwa industri musik rekaman dan radio di Indonesia telah melalui perjalanan panjang yang dipenuhi dengan inovasi, tantangan, dan disrupsi teknologi.



“Peran Mas Yos dalam membangun dan mengembangkan industri ini merupakan fondasi bagi banyak perkembangan yang terjadi dalam industri musik, rekaman, dan radio di Indonesia,” ujar Elshinta.



Mas Yos telah memberikan sumbangsih signifikan pada sejarah perjalanan musik di negeri ini. Ia mengawali pengembangan ekonomi kreatif dalam dunia musik pascakemerdekaan Republik Indonesia dengan mendirikan studio rekaman piringan hitam pertama di Indonesia, yaitu Irama Records pada tahun 1951, lalu J&B pada tahun 1961, dan Elshinta Broadcasting System di tahun 1964.



Mas Yos juga dikenal sebagai produser, penyanyi, broadcaster, dan pengembang bakat yang merekam para penyanyi dan musisi legendaris di negeri ini di antaranya Nick Mamahit, Sam Saimun, Titiek Puspa, Mus Mualim, Bing Slamet, dan masih banyak yang lainnya.



Tidak hanya itu, Mas Yos juga dikenal sebagai pendiri Radio Elshinta pada jalur AM, dan Radio Suara Irama Indah pada jalur FM Stereo, yang merupakan dua stasiun radio swasta pertama yang berhasil menjadi bagian penting yang dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat, khususnya dalam penyebaran musik dan informasi di Indonesia.



“Dengan mengulas peran pionir seperti Mas Yos dan dampak disrupsi teknologi, diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih jauh dan mendalam tentang bagaimana industri ini dapat terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman. Melalui diskusi ini, kita dapat belajar dari masa lalu, memahami tantangan saat ini, dan merancang strategi ke depan industri musik rekaman dan radio di Indonesia,” jelas Elshinta.



Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf, Syaifullah, mengatakan FGD ini dilaksanakan untuk mengajak para praktisi musik dan radio dalam membahas perubahan mendasar dalam tata kelola manajemen industri musik rekaman dan radio.



“Perubahan ini telah membentuk lanskap industri hiburan di Indonesia dari masa ke masa. Perlunya mengapresiasi karya-karya kreatif Mas Yos yang mampu menginspirasi banyak orang sejak masa kemerdekaan hingga sekarang,” kata Syaifullah. (Tim Lipuan)

Editor : Aan

 

Share:
Komentar

Berita Terkini