Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menyerahkan cenderamata lukisan ampas kopi kepada Tim Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupate/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I).
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Para pelaku ekonomi kreatif, akademisi, komunitas, media massa dan Pemkot Pontianak berkolaborasi menentukan sub sektor ekonomi kreatif kota. Mereka berkumpul dan berdiskusi dalam FGD Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) di Hotel Mercure Pontianak, Rabu (28/8/2024).
Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian mengatakan pertemuan tersebut penting untuk menentukan arah ekonomi kreatif kota ke depan. Dengan memiliki sub sektor ekonomi kreatif unggulan, fokus pengembangan akan lebih jelas. Dengan demikian dapat dipetakan pula pola pengembangan sub sektor ekonomi kreatif lainnya sebagai dampak lanjutan.
"Hasil tersebut akan memberikan gambaran yang lebih jelas terkait langkah-langkah strategis yang perlu kita tempuh ke depan," katanya Ketika membuka FGD tersebut.
Saat ini Pontianak memang tengah mengajukan diri sebagai bagian dari kota kreatif Indonesia. Prosesnya dimulai sejak 2023 dan tim pusat telah dating untuk uji petik awal pekan ini. Meski prosesnya tak mudah, Ani Sofian optimis kolaborasi yang terjalin dari semua aktor akan mendapatkan hasil yang optimal.
"Kami yakin dengan komitmen, dedikasi dan kolaborasi bersama, kita dapat membangun Pontianak sebagai kota yang tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga kancah internasional," katanya.
Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Oneng Setya Harini mengatakan pemerintah terus mendorong upaya pengembangan kabupaten/kota kreatif untuk mendukung ekosistem ekonomi kreatif. Usaha itu dilakukan lewat Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I).
"Pontianak merupakan kota ke 82 di Indonesia," katanya.
Kemenparekraf berpedoman pada Rencana Induk Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional. Untuk mendorong hal tersebut, mereka melibatkan banyak pihak, termasuk pemda untuk ambil bagian.
Memang, ada 17 sub sector ekonomi kreatif. Akan tetapi tak mungkin mengembangkannya secara bersamaan. Butuh focus agar hasilnya maksimal.
"Karenanya kami mendampingi dalam pemetaan untuk menetapkan sub sektor unggulan demi mendorong seluruh ekonomi kreatif kota," katanya.
Sejak dua hari terakhir, tim sudah berkeliling di 21 lokasi untuk melaksanakan uji petik. Kunjungan terdiri dari 15 pelaku kuliner, dua seni pertunjukan, dan dua lokasi kriya. Termasuk satu lokasi untuk mengulik sejarah perkampungan di Pontianak.
Dalam pertemuan kali ini, tim memandu seluruh stakeholder untuk menetapkan sub sektor unggulan Kota Pontianak. Oneng berpesan, kolaborasi yang sudah terjalin harus diteruskan. Seluruh aktor mesti terlibat.
"Saya berharap apapun yang diputuskan (sebagai sub sektor ekonomi kreatif) itu adalah hasil yang kita putuskan bersama-sama. Kami melihat komitmen dan sinerginya sudah bagus," katanya.
Oneng pun mengapresiasi Pemerintah Kota Pontianak lantaran memfasilitasi penuh gerak mereka. Di banyak daerah, mereka berbagi anggaran, bahkan ada yang dipenuhi kementerian 100 persen.
"Kami apresiasi Pemkot Pontianak yang sudah berkomitmen menetapkan sub sektor unggulan. Ini pertama kali kabupaten kota memfasilitasi secara keseluruhan prosesnya. Target kami sebenarnya hanya dua kabupaten kota tahun ini, tapi mudah-mudahan ada lima yang bisa kami capai," tutupnya. (Tim Liputan).
Editor : Lan