Forum Koordinasi Pengembangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA) – Forum Koordinasi Pengembangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) Kalimantan Barat mengadakan High Level Meeting di Pondok Pesantren Muinul Islam, Desa Jeruju Besar, Kec. Sungai Kakap, Kubu Raya. Pada hari Selasa, 20 Agustus 2024.
Acara ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan UMKM yang berkelanjutan dan berbasis ekonomi syariah di wilayah tersebut.
Pertemuan ini dihadiri oleh Pj. Sekda Kalbar Muhammad Bari, dan sejumlah pemangku kepentingan utama, termasuk perwakilan pemerintah daerah, Bank Indonesia serta lembaga keuangan syariah, asosiasi bisnis, dan tokoh masyarakat.
Diskusi fokus pada pengembangan roadmap untuk meningkatkan kapasitas UMKM di Kalbar melalui akses pasar, pembiayaan, dan teknologi Media sosial yang sesuai dengan prinsip ekonomi syariah.
Agenda Utama:
Penyampaian Visi dan Misi, dengan Menetapkan visi dan misi peta jalan FKPU untuk menjadikan UMKM berbasis syariah sebagai motor penggerak ekonomi daerah.
Evaluasi kondisi saat ini, kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam pengembangan UMKM syariah.
Strategi Pengembangan dan Penetapan strategi dan program utama, termasuk pelatihan, pendampingan bisnis, dan promosi produk syariah.
Penyusunan rencana aksi jangka pendek, menengah, dan panjang untuk implementasi roadmap.
Kolaborasi dan Dukungan seluruh stakeholder sehingga Diskusi mengenai peran dan dukungan dari berbagai stakeholder, termasuk pemerintah, lembaga keuangan, dan komunitas.
Ketua Forum Koordinasi, Pj. Sekda Kalbar, menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan langkah penting dalam menyusun strategi yang komprehensif untuk mendukung pertumbuhan UMKM di Kalbar, terutama dalam konteks ekonomi syariah.
"Kami berharap hasil dari forum ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian daerah dan masyarakat," jelasnya.
Forum ini juga diharapkan dapat memperkuat sinergi antara berbagai pihak untuk mencapai tujuan bersama dalam pengembangan UMKM, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan. (AhF)
Editor : Aan