Fatayat NU Kalbar Bahas Peran Perempuan Dalam Pilkada Serentak 2024

Editor: Redaksi author photo
Fatayat NU Kalbar Bahas Peran Perempuan Dalam Pilkada Serentak 2024

KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Barat mengadakan diskusi hangat seputar tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan peran penting perempuan dalam mensukseskan Pilkada Serentak 2024.

 

Acara ini berlangsung penuh antusias, dengan partisipasi aktif dari para peserta yang berbagi pandangan dan pengalaman dan dihadiri Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Barat, Suryadi dan Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kalimantan Barat, Agnesia Erni pada hari Sabtu (31 Agustus 2024).

 

Ketua Fatayat NU Kalimantan Barat, Umy Marzuqoh menyampaikan harapan keikutsertaan dan peran penting perempuan dalam mensukseskan Pilkada Serentak 2024 harus terus di lakukan, oleh karenanya Fatayat NU menganggap penting diskusi kali ini.  

 

Dalam diskusi tersebut, dibahas berbagai aspek Pilkada, mulai dari tahapan persiapan hingga strategi untuk meningkatkan partisipasi pemilih perempuan. Para peserta menekankan bahwa perempuan memiliki peran yang sangat vital dalam proses demokrasi, tidak hanya sebagai pemilih, tetapi juga sebagai penggerak komunitas dan penentu arah kebijakan melalui keterlibatan aktif di berbagai sektor.

 

Salah satu poin penting yang diangkat adalah perlunya pendidikan politik yang lebih intensif bagi perempuan, agar mereka bisa lebih memahami hak dan tanggung jawab mereka dalam Pilkada.

 

Selain itu, peserta juga membahas tantangan yang sering dihadapi perempuan dalam dunia politik, dan bagaimana Fatayat NU dapat menjadi wadah yang mendukung pemberdayaan perempuan.

 

"Dengan peran yang semakin signifikan, perempuan harus lebih diberdayakan untuk mengambil bagian dalam proses politik, baik sebagai pemilih, pendukung, maupun kandidat," ujar salah satu peserta.

 

Diskusi ini diharapkan dapat memotivasi lebih banyak perempuan di Kalimantan Barat untuk berpartisipasi aktif dalam Pilkada Serentak 2024, sehingga dapat mewujudkan pemilu yang lebih inklusif dan representatif. (tim liputan).

 

Editor : Heri

Share:
Komentar

Berita Terkini