KALBARNEWS.CO.ID (ATHENS) -- Huawei, bersama mitra-mitranya yakni National and Kapodistrian University of Athens (NKUA) serta usaha rintisan PROBOTEK berhasil menguji coba sistem pencegahan kebakaran hutan di Yunani.
Mitra-mitra yang menguji coba sistem deteksi real-time tersebut menggunakan simulasi asap dan kebakaran. Solusi ini, berada dalam naungan inisiatif Huawei TECH4ALL, akan mendukung layanan tanggap darurat yang merespons insiden kebakaran hutan dalam waktu 15 menit, jangka waktu yang diperlukan agar risiko kebakaran hutan tertangani dengan sebaik mungkin.
"Dalam 20 tahun terakhir, Huawei telah melansir teknologi unggulan di Yunani. Huawei meyakini bahwa kekuatan inovasi dapat melindungi alam, melestarikan keanekaragaman hayati, serta menjamin keselamatan warga dan properti mereka," ujar Ren Fujun, CEO, Southeast European Region of Huawei.
Pada musim panas yang bersuhu panas, kering, dan berangin, wilayah darat di Yunani dan pulau-pulaunya sangat rentan dilanda kebakaran hutan berskala besar.
Mengingat dampak perubahan iklim, insiden kebakaran hutan di Yunani semakin tinggi, bahkan frekuensinya terus meningkat setiap tahun sehingga menimbulkan kerusakan permanen terhadap ekosistem alam, serta berisiko terhadap keselamatan jiwa manusia dan properti.
Dijalankan NKUA dan PROBOTEK, uji coba simulasi asap dan api tersebut berlangsung di fasilitas NKUA di lokasi hutan yang terletak di Athena.
Terkoneksi dengan teknologi jaringan Huawei, sensor-sensor di hutan memberikan peringatan kepada pusat komando agar mengirimkan pesawat nirawak (drone) otomatis ke lokasi uji coba.
Berdasarkan rekaman video yang dikirim drone, serta data meteorologi dan geomorfologi, analisis AI mengidentifikasi insiden kebakaran dan asap secara real time sekaligus memprediksi:
- Jalur api dan area yang akan dilintasi api
- Waktu yang dibutuhkan api untuk menjangkau area-area berpenghuni
- Area yang paling berisiko terkena api dan membutuhkan evakuasi
- Informasi tentang rute evakuasi
Sistem respons tanggap darurat terdiri atas pusat komando berbasiskan AI yang terkoneksi dengan drone dan sensor 5G yang mendeteksi partikel pada udara, CO2, suhu, serta arah dan kecepatan angin.
Fase pertama dari solusi ini, dilansir pada 2022 di Syggrou Estate berdekatan dengan Athena, menggunakan drone dan AI guna mendeteksi kebakaran.
Solusi baru ini memperluas fitur-fitur sistem untuk menganalisis penyebaran api, merencanakan evakuasi, serta merencanakan rute bagi truk pemadam kebakaran dan ambulans.
Solusi ini juga mampu memperkirakan jumlah orang yang berada di suatu area yang terimbas bencana kebakaran, serta mengirim notifikasi personal lewat aplikasi pada ponsel milik warga, dan menganjurkan rute evakuasi menurut rencana perlindungan warga kota.
Sebagai suatu keseluruhan, solusi ini akan mendukung protokol evakuasi tanggap darurat secara cepat demi menyelamatkan jiwa manusia, serta memitigasi kerusakan lahan dan properti yang biasanya ditimbulkan insiden kebakaran hutan.
Demo solusi ini ditayangkan Connecting with Nature, episode ketiga dari film dokumenter Discovery "Being Digi-Sapiens". Tayangan tersebut menampilkan akurasi dari sistem ini, termasuk cara kerja sensor dan drone. (Tim Liputan)
Editor : Aan