Menparekraf Perkuat Ekosistem Ekraf di Kabupaten Bangli Melalui Workshop KaTa Kreatif
KALBARNEWS.CO.ID
(BANGLI ) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin
Uno mengatakan Kemenparekraf terus mendorong pengembangan ekosistem ekonomi
kreatif (ekraf) di berbagai daerah di Indonesia. (31 Agustus 2024).
Salah satunya melalui workshop KaTa Kreatif yang kali ini berlangsung di Desa
Wisata Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali, Sabtu (31/8/2024).
"Saya melihat perkembangan (kunjungan wisatawan) yang sangat luar
biasa," kata Menparekraf Sandiaga.
Menparekraf Sandiaga merujuk pada jumlah kunjungan wisatawan ke Desa Wisata
Penglipuran yang merupakan salah satu destinasi unggulan di Kabupaten Bangli.
Desa wisata yang menjadi salah satu lokasi perayaan World Tourism Day pada
tahun 2022 itu telah berhasil mencapai jumlah kunjungan wisatawan hingga 3.000
per hari dari yang sebelumnya berkisar antara 700 sampai 800 wisatawan.
Penglipuran juga peraih penghargaan salah satu dari tiga desa terbersih di
dunia. Desa Wisata itu mendapat predikat sebagai salah satu desa wisata terbaik
dunia dari UNESCO berkat konsistensinya dalam menjaga kelestarian alam dan
tradisi.
"Ini merupakan wujud nyata kolaborasi dari seluruh ekosistem parekraf
kita. Dan karena kunjungan (wisatawan) sudah meningkat, produk UMKM ekrafnya
juga harus kita perkuat dan hari ini ekosistemnya kita sentuh dengan
workshop," kata Sandiaga.
Menparekraf juga mendorong Pemkab Bangli untuk mengikuti proses uji petik PMK3I
(Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif) untuk dapat menentukan subsektor
ekonomi kreatif unggulan yang akan akan menjadi pendorong pengembangan ekonomi
kreatif di Kabupaten Bangli.
Ekosistem ekonomi kreatif yang kuat dapat menjadi daya dukung keberadaan
destinasi wisata termasuk desa-desa wisata yang ada di Kabupaten Bangli.
"Harapannya bisa lebih membuka peluang usaha di lapangan kerja bagi
masyarakat di Bangli," ujar Menparekraf Sandiaga.
Menparekraf optimistis upaya mewujudkan Kabupaten Bangli sebagai kabupaten
kreatif tidak akan terlalu sulit mengingat pelaku ekonomi kreatifnya saat ini
sudah semakin baik.
Ia mencontohkan, produk ekraf dari salah satu peserta workshop KaTa Kreatif
Bangli, Christian. Meski ia memiliki keterbatasan secara fisik namun tetap bisa
menghasilkan produk kreatif dengan memanfaatkan stik es krim yang sudah tidak
terpakai.
"Jadi limbah diubah menjadi berkah, menjadi tempat pensil, tatakan gelas,
dan lainnya. Kita selalu menekankan bahwa inclusively creative, jadi walaupun
kita kreativitasnya itu tanpa batas, tidak boleh meninggalkan teman-teman
disabilitas," ujar Menparekraf Sandiaga. (Tim Liputan)
Editor : Aan