Mobil Listrik dan Hibrida Menyumbang Hampir 20% Penjualan Mobil Penumpang di AS
KALBARNEWS.CO.ID (AS) - Sebagaimana
dilaporkan Badan Informasi Energi (EIA), mengutip Wards Intelligence, pangsa
kendaraan listrik dan hibrida dalam struktur penjualan kendaraan ringan baru di
Amerika Serikat naik menjadi 18,7% dari 17,8% antara kuartal pertama dan kedua
tahun 2024. Angka ini mencakup penjualan mobil listrik, serta hibrida plug-in
dan self-charging Tanggal 30.08.2024.
Segmen terbesar pasar kendaraan listrik ringan masih didominasi oleh mobil hibrida yang dapat mengisi daya sendiri, yang pangsa penjualannya dalam kendaraan ringan baru naik menjadi 9,6% dari 8,6% antara kuartal pertama dan kedua tahun 2024.
Pangsa mobil hibrida plug-in mencapai 2,0% pada kuartal kedua, sementara pangsa mobil listrik meningkat menjadi 7,1%.
Biaya mobil listrik yang tinggi tetap menjadi
penghalang penyebaran mobil listrik: menurut Cox Automotive, harga pembelian
rata-rata mobil listrik di AS pada bulan Juni 2024 adalah $56.371, yang lebih
tinggi 15,9% daripada harga rata-rata untuk semua jenis mobil penumpang.
Namun, mobil listrik sangat populer di segmen mewah, yang menyumbang 16,6% dari seluruh penjualan mobil penumpang pada kuartal kedua tahun 2024. Pangsa mobil mewah dalam struktur penjualan mobil listrik adalah 73,8%, sedangkan dalam struktur penjualan mobil hibrida yang dapat mengisi daya sendiri dan mobil hibrida yang dapat diisi ulang – masing-masing 8,3% dan 29,2%.
Pada gilirannya, pemasok mobil listrik yang paling populer termasuk produsen dari negara-negara OECD: merek Amerika Utara menyumbang 74,4% dari mobil listrik AS pada kuartal kedua tahun 2024, sedangkan produsen Jepang dan Korea Selatan – sebesar 19,4%.
Pangsa
pemasok dari semua negara lain hanya 6,2%, termasuk karena bea masuk impor
mobil listrik dari Tiongkok, yang tarifnya dinaikkan dari 25% menjadi 100%
sejak Agustus 2024.
Kendaraan listrik menjadi segmen permintaan energi yang semakin signifikan. Menurut EIA, konsumsi listrik oleh mobil listrik dan hibrida plug-in di Amerika Serikat meningkat dari 1,6 TWh pada tahun 2018 menjadi 7,6 TWh pada tahun 2023, melampaui angka transportasi kereta api yang sama (6,8 TWh) pada akhir tahun lalu.
Faktor
penting adalah pengembangan infrastruktur terkait: jumlah stasiun pengisian
daya publik di Amerika Serikat meningkat dua setengah kali lipat antara tahun
2018-2023, dari 21,8 ribu menjadi 58,2 ribu unit, seperempatnya (15 ribu unit)
berada di California. (Tim Liputan)
Editor : Aan