Dosen UNIMAS Sarawak Visiting Class Tentang Islam dan Budaya Borneo

Editor: Redaksi author photo

 Dosen UNIMAS Sarawak Visiting Class Tentang Islam dan Budaya Borneo 

KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) 
– IAIN Pontianak menghadirkan kuliah tamu bertajuk “Islam dan Budaya Borneo “Acara yang berlangsung pada Selasa, 8/10 bertempat di Ruang Wakil Rektor III IAIN Pontianak dengan menghadirkan Prof. Madya Dr. Zaimuariffudin Shukri Bin Nordin sebagai pembicara utama, yang membahas perjalanan sejarah penyebaran Islam dan pengaruhnya terhadap budaya global, khususnya di wilayah Borneo atau Kalimantan .8 Oktober 2024


Dalam pemaparan awal, Prof. Zaimuariffudin menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dalam Islam. Ia menjelaskan bahwa dalam Islam, membaca dan mencari ilmu merupakan hal mendasar. Namun, di era modern, tantangan seperti media sosial, alkohol, dan teknologi menjadi hambatan bagi umat Islam untuk fokus dalam menuntut ilmu.


Kuliah umum tersebut juga menyoroti bagaimana Islam mempengaruhi berbagai aspek budaya lokal, mulai dari arsitektur hingga kuliner. Prof. Zaimuariffudin memberikan contoh bagaimana arsitektur Islam berpadu dengan arsitektur Tionghoa dan Bali, bahkan terlihat pada desain kuburan Tionghoa yang memiliki elemen-elemen Islam.


Di bidang kuliner, Islam juga membawa pengaruh pada penyebaran makanan khas, seperti kebab, yang dipopulerkan oleh pedagang Muslim. Selain itu, seni musik dan tarian lokal pun tidak lepas dari pengaruh nilai-nilai keislaman yang disebarkan melalui ajaran agama ini.


Lebih lanjut, tiga pilar utama Islam, yakni akidah, syariah, dan akhlak, dijelaskan sebagai fondasi utama kehidupan Muslim. Prof. Zaimuariffudin juga menggarisbawahi peran penting perdagangan dalam penyebaran Islam di Malaysia, khususnya pada abad ke-15. Pedagang Arab, Gujarat, dan Tionghoa menjadi aktor utama dalam penyebaran Islam melalui interaksi budaya yang erat.


Di sesi akhir, Prof. Zaimuariffudin mengajak peserta untuk berdiskusi mengenai isu-isu kontemporer yang dihadapi umat Islam, seperti keadilan sosial, kesetaraan gender, dan integrasi teknologi. Ia menjelaskan bagaimana Islam menawarkan pandangan yang adil dan seimbang dalam menghadapi tantangan tersebut.


Dalam kesimpulannya, Prof. Zaimuariffudin menegaskan bahwa Islam adalah agama yang merangkul berbagai aspek kehidupan, mulai dari sosial, budaya, hingga teknologi. Ia menekankan pentingnya dialog antara ajaran Islam dan budaya lokal untuk menjaga harmoni dalam masyarakat modern. Kuliah umum ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang membahas lebih lanjut mengenai peran Islam dalam menjembatani agama dan budaya di era modern.


Acara ini mendapatkan sambutan hangat dari para peserta yang terdiri dari mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah dan  didampingi oleh Dosen pengampu Mata Kuliah Islam dan Budaya Borneo  serta diharapkan mampu memperkuat pemahaman mereka tentang peran Islam dalam perkembangan budaya dan peradaban dunia. (tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini