Ketua Umum JMSI, Teguh Santosa Saat Bersama Wartawan Korea Selatan |
KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) — Indonesia memiliki arti yang begitu
penting bagi Korea Selatan. Demikian juga sebaliknya. Hubungan kedua kedua
negara sejauh ini sangat baik. Sejak 2017, Indonesia dan Korea Selatan telah
meningkatkan hubungan ke level Special Strategic Partnership.
“Wartawan Korea Selatan semakin
menyadari arti penting Indonesia. Ini hasil kunjungan kami yang harus
digarisbawahi,” ujar Presiden Asosiasi Wartawan Korea atau Journalist
Association of Korea (JAK), Park Jong Hyun dalam pertemuan dengan Ketua Umum
Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa di Hotel Mercure, Jalan
Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (6/10).
Park dan delegasi wartawan Korea
Selatan berkunjung ke Indonesia pekan ini. Selain mengunjungi ruang redaksi
Kompas TV, Kedutaan Korea Selatan, Korean Cultural Center, dan pabrik Hyundai,
delegasi wartawan Korea Selatan juga berkesempatan melihat dari dekat Gedung
Merdeka di Bandung yang menjadi lokasi dari Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun
1955 silam.
“Ini semua memberikan gambaran
jelas mengenai peranan Indonesia dalam sejarah khususnya bagi negara-negara
yang mendapatkan kemerdekaan seusai Perang Dunia Kedua,” ujar Park.
Dia berharap hubungan baik antara
masyarakat pers kedua negara dapat terus dipertahankan, karena bagaimana pun
masyarakat pers adalah instrumen yang dibutuhkan agar pertukaran informasi di
antara masyarakat kedua negara berlangsung dengan baik.
Hadir dalam pertemuan itu Wakil
Presiden JAM Lee Sang Hak dari Yonhap dan Kepala Sekretariat JMSI Ari Rahman
serta pengurus JMSI Jakarta Widian Vebriyanto (RMOL.id) dan Revy Alicya
(Farah.id).
Ketua Umum JMSI Teguh Santosa
dalam kesempatan yang sama mengatakan menyambut baik kunjungan delegasi JAK,
dan berharap kedua organisasi dapat menjalin kerjasama.
“Di era disrupsi informasi ini,
di mana platform dan pelaku informasi digital menggantikan platform dan pelaku
informasi konvensional atau tradisional, hubungan baik masyarakat pers kedua
negara semakin diperlukan. Jangan sampai hubungan baik ini dirusak oleh ujaran
kebencian dan kabar tidak benar yang hanya bertujuan untuk mendramatisir
suasana,” ujar Teguh.
Teguh ikut mengawali kerjasama
JAK dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang dimulai tahun 2013. Ketika
itu dirinya adalah Ketua Bidang Luar Negeri PWI Pusat.
Selain itu, Teguh juga beberapa
kali diundang JAK untuk menghadiri Konferensi Wartawan Dunia yang digelar JAK
setiap tahun baik sebagai peserta aktif maupun pembicara. Di tahun 2014 Teguh
diundang untuk menjadi pembicara mengenai perkembangan pers di Indonesia dan di
tahun 2019 dia menjadi salah seorang pembicara kunci mengenai peran serta
masyarakat pers dalam mendukung perdamaian di Semenanjung Korea. Bulan Juni
lalu Teguh ikut mengujungi Korea Selatan bersama delegasi PWI. [tim liputan].
Editor
: Heri