Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno |
Hadir pada Deklarasi Damai tersebut Forkompimda, pasangan calon bupati dan wakil bupati, tim koalisasi paslon, forkopimcam, perguruan tinggi, ormas, parpol dan Pimpinan Pengurus Rumah Ibadah Sintang Kota.
Bupati Sintang H. Jarot Winarno menyampaikan bahwa dirinya sudah mengikuti pilkada sebanyak 4 kali dan 3 kali menang, sekali kalah.
“Semua selalu damai. Semua calon sekarang, bagus dan baik. Semua orang dekat saya. Saya juga mengajak semua tokoh agama untuk ikut menjaga suasana damai di Kabupaten Sintang yang merupakan rumah besar kita semua. Semua suku ada di Kabupaten Sintang sebagai miniatur Indonesia. Sayang kalau rusak karena pilkada” terang Bupati Sintang.
Bupati Sintang H. Jarot Winarno menjelaskan jadi Bupati itu ndak enak. Membosankan. Pusing. Tambah lagi ada masalah investasi kebun. Hari ini saja ada 3 proposal yang masuk. Jangan banyak janji kepada masyarakat. Janji akan diingat sepanjang masa jabatan. Itulah resikonya jadi Bupati.
“Jadi Bupati itu seperti pohon. Tinggi dan rindang tempat orang berteduh. Akarnya kuat tempat orang bersandar. Dahan yang kokoh tempat orang bergantung. Semua Bupati, orang meninggal, lapor Bupati. Yang sakit lapor Bupati dan sebagainya,” terang Bupati Sintang.
Bupati Sintang H. Jarot Winarno menambahkan soal kampanye akbar, semua paslon akan saya hadiri. Saya netral. Termasuk semua paslon gubernur, saya hadir kalau mereka kampanye ke Sintang. saya minta kalau orasi, jangan keras dan kasar. Biasa saja, jangan senggol paslon lain.
“Jangan rusak rumah besar kita bersama yang dinamai Kabupaten Sintang ini karena pilkada. ASN harus netral. Dan saya yakin Kabupaten Sintang akan tetap damai” terang Bupati Sintang. (Tim Liputan)
Editor : Aan