Gypsum Mengurangi Toksisitas Lumpur Pengeboran, Kata Penelitian

Editor: Redaksi author photo

Gypsum Mengurangi Toksisitas Lumpur Pengeboran, Kata Penelitian

KALBARNEWS.CO.ID (RUSIA)
Gipsum, mineral yang sudah dikenal sejak zaman dahulu, dapat mengurangi kadar garam dalam lumpur pengeboran yang terbentuk selama produksi minyak.


Demikian kesimpulan yang dibuat oleh para ilmuwan dari Universitas Politeknik Perm dan Universitas Industri Tyumen berdasarkan sebuah studi yang hasilnya dapat meningkatkan keselamatan lingkungan dalam industri minyak.  Tanggal 02.11.2024

 

Lumpur pengeboran merupakan campuran dari batu pecah, air limbah, cairan reservoir minyak, dan residu lumpur pengeboran yang mengandung kapur, kalium, dan soda abu. Karena banyaknya garam yang larut dalam air dan alkalinitas yang tinggi, lumpur pengeboran menimbulkan bahaya bagi lingkungan. Toksisitasnya dapat dikurangi melalui reagen kimia yang menggantikan ion natrium dan dengan demikian mengurangi konsentrasi garam.


Salah satu reagen tersebut adalah gipsum, material sedimen putih yang umum dan telah digunakan dalam konstruksi sejak zaman dahulu. Untuk menguji efisiensinya dalam mengurangi konsentrasi garam, para ilmuwan dari Universitas Politeknik Perm menggunakan beberapa sampel lumpur, yang di dalamnya digunakan berbagai jenis cairan pengeboran. Lumpur tersebut dicampur dalam proporsi tertentu dengan gipsum, setelah itu terjadi reaksi pertukaran ion dan kation natrium digantikan dengan kation kalsium.


Efisiensi terbesar diamati pada konsentrasi gipsum 15%–20%: kandungan ion fosfat berkurang setengahnya, dan kandungan ion karbonat lebih rendah daripada kondisi eksperimen lainnya. 


Hasilnya mengonfirmasi model matematika yang dikembangkan pada awal penelitian dan memperhitungkan faktor-faktor pelarutan garam yang tidak dapat dikontrol, termasuk kepadatan, komposisi granulometri, dan koefisien filtrasi lumpur pengeboran.


"Berdasarkan hasil tersebut, kami dapat mengklasifikasikan sampel tanah sebagai tanah non-salin (kandungan garam yang mudah larut di bawah 0,5%) dan tanah agak asin (0,5%–1,0%). Penggunaan reagen tersebut secara signifikan meningkatkan permeabilitas air limbah pengeboran, sehingga meningkatkan sifat penyaringannya," kata Elena Gaevaya, kandidat ilmu biologi, seperti dikutip oleh Universitas Politeknik Perm. (Tim Liputan)

Edirtor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini