Proyek Pengangkutan Listrik Dari Australia Ke Singapura Mendapat Persetujuan Regulasi

Editor: Redaksi author photo

Proyek Pengangkutan Listrik Dari Australia Ke Singapura Mendapat Persetujuan Regulasi

KALBARNEWS.CO.ID (AUTRALIA) 
-  Proyek pengangkutan listrik bawah laut dari Australia ke Singapura telah disetujui oleh regulator Singapura. SunCable berencana membangun taman surya berkapasitas 5,75 GW di Australia utara: 4 GW akan memasok listrik ke kota Darwin dan daerah sekitarnya, dan 1,75 GW sisanya akan memasok listrik ke Singapura melalui sistem kabel bawah laut.


Taman surya tersebut akan berlokasi di Barkley County, bagian dari Northern Territory (wilayah Australia). Listrik yang dihasilkan akan disalurkan melalui jaringan transmisi sepanjang 800 kilometer ke pemukiman Murrumujuk yang terletak di pesisir Samudra Hindia. 


Dari sini, daya DC akan mengalirkan kabel sepanjang 4.300 kilometer yang akan melintasi perairan teritorial Indonesia ke Singapura. Daya DC akan diubah menjadi daya AC saat dialirkan ke jaringan listrik Singapura.


Proyek ini akan meningkatkan ketersediaan energi terbarukan (RES) di Singapura, yang kekurangan ruang untuk generator surya. Menurut Ember, panel fotovoltaik hanya menyumbang 1,6% dari pembangkitan listrik Singapura pada tahun 2023, sementara pembangkit listrik berbahan bakar gas – sebesar 92,6%, dengan pembangkit biomassa dan pembangkit listrik termal berbahan bakar minyak menyediakan 5,8% lainnya. 


Meskipun populasinya stabil, konsumsi listrik di Singapura telah tumbuh hampir 20% selama sepuluh tahun terakhir (dari 48 menjadi 57 TWh) juga karena penyebaran mobil listrik. 


Dengan demikian, pangsa mobil listrik dalam penjualan semua jenis mobil meningkat dari 11,7% pada paruh pertama tahun 2022 menjadi 32,4% pada paruh pertama tahun 2024.


Proyek untuk menyalurkan listrik jarak jauh tersebar luas di Tiongkok, di mana jaringan tegangan sangat tinggi digunakan untuk tujuan ini. Misalnya, Provinsi Jiangsu di bagian timur negara itu menerima listrik melalui dua jaringan UHV: yang pertama, jaringan 1.100 kV, yang panjangnya 3.324 km. diresmikan pada tahun 2018 untuk pasokan dari Daerah Otonomi Uygur Xinjiang; yang kedua, jaringan 800 kV, yang panjangnya 2.080 km, memungkinkan penerimaan listrik dari Provinsi Sichuan sejak tahun 2022. 


Kedua wilayah tersebut termasuk yang terdepan dalam hal pengembangan RES: Sichuan adalah rumah bagi pembangkit listrik tenaga air Baihatan 16 GW, pembangkit listrik tenaga air terbesar kedua di dunia, dan Daerah Otonomi Uygur Xinjiang memiliki taman surya terbesar di planet ini (Midong dengan kapasitas 3,5 GW). (Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini