Pusat Data Dapat Mengajukan Pesanan Besar Untuk Konstruksi SMR

Editor: Redaksi author photo

Pusat Data Dapat Mengajukan Pesanan Besar Untuk Konstruksi SMR

KALBARNEWS.CO.ID (CINA)
-  Perusahaan rintisan bernama Deep Atomic telah mengembangkan reaktor modular kecil, MK60 SMR, yang akan sangat cocok untuk pusat data berkat kekompakannya (80 meter persegi). 


Fasilitas air ringan ini memiliki kapasitas listrik sebesar 60 megawatt (MW) dan kapasitas termal sebesar 180 MW. Kelebihan energi termal yang akan dihasilkan selama pengoperasian reaktor dan pusat data dapat digunakan untuk desalinasi air dan memasok panas ke sektor perumahan.  Tanggal 02.11.2024.


 Pusat data telah menjadi pendorong permintaan energi. Rystad Energy melaporkan bahwa permintaan listrik dari pusat data telah meningkat hampir 80% di Amerika Serikat, dari 73 terawatt-jam (TWh) pada tahun 2018 menjadi 130 TWh pada tahun 2023, dan diperkirakan akan mencapai 141 TWh pada akhir tahun 2024.


Sebagai perbandingan, konsumsi daya di Kazakhstan mencapai 112 TWh pada tahun 2023, menurut Ember. Tren serupa diamati di Eropa, di mana McKinsey memperkirakan konsumsi daya di segmen pusat data akan meningkat lebih dari dua kali lipat pada tahun 2030, mencapai 150 TWh.


Karena beroperasi secara terus-menerus, pusat data memerlukan daya listrik sepanjang waktu, dan reaktor nuklir merupakan satu-satunya sumber energi rendah karbon yang memenuhi persyaratan ini.


Itulah sebabnya pada tahun-tahun mendatang, operator pusat data dapat memesan dalam jumlah besar untuk pembangunan reaktor modular kecil, yang menggabungkan semua komponen, termasuk generator uap dan pompa panas, menjadi satu wadah. 


Solusi ini menghilangkan risiko kecelakaan yang disebabkan oleh pecahnya pipa dan memungkinkan reaktor dirakit sepenuhnya sebelum diangkut ke lokasi operasi. Biasanya, reaktor kecil dilengkapi dengan sistem keselamatan pasif yang dapat mematikannya tanpa memerlukan sumber daya eksternal.


Munculnya ceruk pasar baru dapat menyebabkan popularitas PLTN kecil (PLTN kecil) meroket. PLTN kecil pertama di dunia adalah PLTN terapung (PLTN Terapung) Akademik Lomonosov, yang dua reaktornya mulai beroperasi pada tahun 2020 di pelabuhan Pevek, Distrik Otonomi Chukotka. 


Sedangkan PLTN kecil berbasis darat pertama di dunia akan diluncurkan di Tiongkok pada tahun 2026. 


Proyek LingLong One, yang sedang dilaksanakan di Provinsi Hainan, Tiongkok selatan, akan dilengkapi dengan reaktor 125 MW yang menghasilkan 1 TWh listrik per tahun untuk lebih dari 500.000 rumah tangga. Proyek lain yang sedang berlangsung adalah pembangunan PLTN kecil di Yakutia, di mana reaktor 55 MW akan diluncurkan pada tahun 2028 untuk memasok deposit emas Kyuchus dan pemukiman Ust-Kuyga. (im Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini