kisah tentang kotak kosong yang mencoba melawan. |
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Ini kisah tentang kotak kosong yang mencoba
melawan. Tragis. Tidak punya tangan, bagaimana memegang palu kampanye? Tidak
punya mulut, bagaimana membangun narasi perubahan? Tidak punya kaki, bagaimana
turun ke desa-desa untuk blusukan? Dan, tidak punya uang untuk serangan fajar.
Semua tidak punya. Yang dia punya hanya kekosongan.
Lalu datanglah pasangan
Sebastianus Darwis-Syamsul Rizal. Duo pemimpin yang katanya tak hanya membawa
visi dan misi, tetapi juga kantong kresek berisi strategi dan logistik. Mereka,
katanya, adalah penakluk kotak kosong terhebat di Kalbar. Sesuatu yang
barangkali akan dikenang dalam prasasti digital selama server Instagram masih
hidup.
Berdasarkan hasil quick count,
pasangan Darwis-Rizal menang telak dengan 71,14 persen suara. Kotak kosong
hanya mendapat 31.450 suara. Ada juga yang memilihnya. Kemungkinan besar berasal dari para penghayat
minimalisme akut atau golongan introvert yang alergi memilih wajah manusia.
Darwis pun, dengan kebijaksanaan
level "caption Instagram 2024", mengucapkan terima kasih kepada para
pemilih muda, relawan, hingga partai pengusung. Tidak lupa, beliau menambahkan
tagline indah: “SDM Mantap, Bengkayang Gemilang.” Mantap benar! Mungkin setelah
ini SDM Bengkayang akan begitu gemilang hingga mampu mengajukan kotak kosong ke
Pilkada Internasional.
Jika direnungkan lebih dalam,
kemenangan melawan kotak kosong ini seharusnya menjadi renungan nasional.
Kotak kosong kalah: ya wajar, ia
benda mati.
Kotak kosong menang: itu baru
jadi headline, dan mungkin undangan talk show di stasiun televisi lokal.
Bayangkan skenario di mana kotak
kosong menang. Siapa yang akan memimpin rapat? Siapa yang akan tanda tangan SK?
Jangan-jangan, setiap keputusan hanya berupa bunyi “... ... ...” seperti Morse
yang kehilangan sandinya.
Namun, kemenangan pasangan
Darwis-Rizal ini patut diapresiasi. Tidak semua pemimpin berani melawan entitas
yang bahkan tidak punya wujud fisik. Ini level keberanian politik yang belum
pernah dicapai sebelumnya. Dari sini, Bengkayang telah mengukir sejarah,
mengalahkan apa yang tidak terlihat, apalagi terwujud.
Dalam lanskap media sosial,
postingan kemenangan Darwis sudah mengumpulkan 174 likes, 20 komentar, dan 10
kali dibagikan. Ini angka yang pasti akan membuat para influencer bergidik
ngeri. Kemenangan politik zaman sekarang, ternyata, bukan hanya tentang jumlah
suara di TPS, tetapi juga tentang likes dan share.
Apakah Darwis dan Rizal siap
mengemban amanah? Biarlah waktu yang menjawab. Satu hal yang pasti, kotak
kosong sudah kalah, dan Bengkayang sedang menuju gemilang. Semoga saja gemilang
ini bukan hanya dalam arti lampu-lampu jalan baru yang menyilaukan mata, tapi
juga SDM yang benar-benar mantap. Mantap bekerja, mantap jujur, dan mantap
merakyat.
Terakhir, mari kita renungkan,
kalau kotak kosong saja kalah, kita ini, manusia penuh isi, masih mau kalah
juga sama kemalasan kita sendiri? Ah, dunia. #camanewak
Penulis
: Rosadi
Jamani (Ketua Satupena Kalbar)