- Sepertiga (33%) dari mereka yang hidup dengan diabetes melaporkan dampak finansial yang 'parah' atau 'signifikan' terhadap kehidupan mereka, dengan 82% tidak mampu secara konsisten mendapatkan perawatan yang tepat.
- 67% non-diabetes 'sangat prihatin' atau 'prihatin' dengan beban finansial yang akan timbul akibat diagnosis diabetes tipe 2.
- 65% penderita diabetes melaporkan dampak negatif pada kesehatan mental mereka.
- Namun, 37% responden belum pernah menjalani pemeriksaan gula darah.
KALBARNEWS.CO.ID (HONG KONG) -- Penelitian terbaru dari Sun Life Asia mengungkap biaya tersembunyi dari hidup dengan diabetes tipe 2 serta dampak finansial dan kesehatan mental dari kondisi tersebut, menyoroti kebutuhan mendesak akan edukasi, pencegahan, dan akses ke perawatan.
Survei Sun Life yang berjudul Kebiasaan Sehat, Masa Depan yang Lebih Sehat: Mencegah Diabetes di Asia, mewawancarai 3.647 orang di Hong Kong SAR, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Vietnam, mengenai kesadaran mereka akan faktor risiko diabetes, pengobatan dan pencegahannya. Survei ini melibatkan 600 orang yang saat ini hidup dengan diabetes tipe 2, memberikan wawasan tentang kehidupan dengan kondisi tersebut.
Hal ini terjadi menyusul peningkatan epidemi kasus diabetes dalam beberapa dekade terakhir, dengan lebih dari 540 juta orang hidup dengan kondisi ini di seluruh dunia1. Lebih dari 90 juta di antaranya berada di Asia Tenggara, yang jumlah orang dewasa yang mengidap diabetes diproyeksikan melonjak menjadi 152 juta pada tahun 2045, yang menghadirkan tantangan kesehatan masyarakat yang serius.2. Diabetes tipe 2 adalah jenis diabetes yang paling umum, mencakup sekitar 90% dari kasus global.3
Penelitian ini mengungkapkan bahwa meskipun jumlah kasusnya melonjak, hanya sedikit orang yang secara aktif mengambil langkah untuk menurunkan risiko terkena diabetes atau mempelajari lebih lanjut tentang kondisi ini dan bagi mereka yang menderita diabetes, dampaknya tidak hanya pada fisik.
Dampak finansial dan kesehatan mental yang tersembunyi dari diabetes tipe 2
Selain biaya fisik diabetes, kondisi ini juga memiliki biaya finansial yang signifikan, sehingga menghalangi banyak orang untuk mengakses layanan kesehatan yang tepat. Sepertiga (33%) dari mereka yang hidup dengan diabetes melaporkan dampak finansial yang 'parah' atau 'signifikan' terhadap kehidupan mereka, dengan 82% tidak mampu secara konsisten mendapatkan perawatan yang tepat.
Kekhawatiran finansial tentang diabetes bahkan lebih umum daripada kekhawatiran terkait kesehatan. 67% non-diabetes 'sangat prihatin' atau 'prihatin' dengan beban keuangan yang akan timbul akibat diagnosis diabetes tipe 2, yang menyoroti perlunya perlindungan asuransi kesehatan.
Penelitian ini juga menemukan dampak kesehatan mental yang tersembunyi dari penyakit ini, dengan 65% penderita diabetes melaporkan dampak negatif pada kesehatan mental mereka pasca diagnosis.
Hal ini diperparah oleh dampak sosial yang dialami di rumah dan di tempat kerja; 76% penderita diabetes melaporkan bahwa mereka merasa dihakimi oleh keluarga dan teman setelah didiagnosis, dan 72% penderita diabetes pernah menghadapi penghakiman atau prasangka di tempat kerja yang berkaitan dengan kondisi mereka.
David Broom, Chief Client and Distribution Officer di Sun Life Asia mengatakan: "Beban fisik, mental dan finansial akibat diabetes bisa sangat berat. Jumlah penderita diabetes yang mengejutkan yang tidak mampu membayar perawatan yang konsisten menunjukkan kebutuhan yang mendesak akan akses yang terjangkau ke pengobatan.
Sebagai perusahaan asuransi, kami berkomitmen untuk menyediakan akses terhadap perawatan medis yang berkualitas sehingga masyarakat dapat memprioritaskan kesehatan mereka tanpa perlu mengkhawatirkan keuangan mereka. (Tim Liputan)
Editor : Aan