Calon Gubernur Kalbar nomor urut 1, Sutarmidji saat silaturahmi dengan masyarakat Menukung, Melawi (Foto: Tim Media Midji-Didi)
KALBARNEWS.CO.ID (NANGA PINOH) - Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 1, Sutarmidji berkunjung ke Desa Menukung Kota, Kecamatan Menukung, Kabupaten Melawi, Senin (11/11). Kedatangan Sutarmidji yang turut didampingi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Melawi nomor urut 1, Kluisen-Iif Usfayadi itu, sekaligus napak tilas kunjungan Sutarmidji di tahun 2018 lalu.
Saat masa kampanye Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalbar tahun 2018, ia sempat berkunjung, dan bahkan menginap di salah satu rumah warga di ibu kota kecamatan yang berbatasan dengan wilayah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) itu. Kini di tahun 2024, Sutarmidji kembali datang untuk melihat perkembangan pembangunan di kecamatan yang terletak di tepi Sungai Melawi itu. Tak mudah untuk bisa sampai ke sana.
Dari ibukota Kabupaten Melawi, Nanga Pinoh, Sutarmidji dan rombongan harus menempuh perjalanan sekitar empat sampai lima jam.
"Saya kalau lihat data (Pilkada) yang lalu di Menukung ini kalau tidak salah, saya kalah, tapi saya tetap datang lagi ke sini. Saya pernah menginap di Menukung ini, tadi saya sudah mengunjungi lagi tempat beliau (warga) tempat saya menginap (2018) lalu, saya datangi kembali," kata Midji-sapaan karibnya, saat membuka kampanye dialogis di sana.
Midji menambahkan, jika hanya sekadar untuk memperoleh suara, tentu akan lebih mudah dirinya banyak berkeliling di Kota Pontianak saja. Karena perbandingan suara dengan Kecamatan Menukung tetap sama, satu orang mewakili satu suara pemilih.
"Tapi kenapa saya harus pergi sampai ke Menukung ini, itu karena saya ingin melihat perubahan di Menukung ini selama lima tahun. Kenapa, karena infrastruktur provinsi tidak banyak bisa berbuat di sini," ungkapnya.
Dari yang ia lihat selama pejalanan ke daerah tersebut, memang ke depan masih perlu banyak pembangunan di sana.
Terutama pembangunan infrastruktur jalan. Jalan-jalan yang dilalui untuk bisa sampai ke Kecamatan Menukung rata-rata berstatus jalan kabupaten, dan jalan nasional. Termasuk jalan-jalan perkebunan kelapa sawit.
"Karena status jalannya bukan jalan provinsi. Tapi saya tadi sudah putuskan, kalau saya terpilih, dan menang (jadi gubernur), saya akan tangani jalan di Menukung ini. Insyaallah kerjasama dengan Pak Kluisen, dan Pak Iif sebagai bupati, dan wakil bupati, kami akan buat, jalan bapak/ibu, bisa merasakan aspal di Menukung ini. Bapak/ibu boleh catat omongan saya," janjinya.
Midji merasa janjinya itu sangat realistis, dan tak muluk-muluk. Mengingat jalan yang menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi (pemprov) di Kabupaten Melawi sudah hampir tuntas ditangani. Sehingga ke depan, anggaran yang ada bisa digunakan untuk pembangunan di wilayah yang lain.
"Di Melawi ini jalan provinsi itu (ruas) Sayan-Kota Baru, dan Kota Baru-Sokan, Insyaallah itu selesai dalam satu tahun anggaran lagi. Selesai itu tanggungjawab saya sebagai gubernur, itu masalah infrastruktur jalan," pungkasnya.
Di tempat yang sama, Calon Bupati Melawi nomor urut 1, Kluisen mengakui, hubungan dirinya ketika menjabat wakil bupati, dengan Sutarmidji selama menjabat gubernur, sudah terjalin dengan baik. Keduanya pun sering bertemu di berbagai kesempatan, dan selalu berkomunikasi tentang berbagai hal untuk kemajuan daerah.
"Dimana-mana pembangunan yang menjadi kewajiban provinsi seperti jalan dari Nanga Pinoh menuju Kota Baru, itu adalah jalan ruas provinsi punya, sekarang sudah semuanya hampir hitam (diaspal)," katanya.
Ia berharap dengan Sutarmidji terpilih kembali menjadi gubernur, kemudian dirinya bisa menang menjadi bupati, maka ke depan kolaborasi antara provinsi dengan kabupaten akan lebih mudah. Dengan kolaborasi yang baik, tentu akan ada percepatan dalam pembangunan.
"Melawi ini tidak bisa membangun dengan anggaran sendiri karena anggaran kita tidak cukup. Dengan beliau menjadi gubernur, tentu hubungan kita dengan gubernur akan mudah," ujarnya.
Sementara itu, Calon Wakil Bupati Melawi nomor urut 1, Iif Usfayadi menambahkan, tidak ada alasan masyarakat Kabupaten Melawi untuk tidak memilih Sutarmidji di Pilgub Kalbar, 27 November 2024 mendatang. Itu karena, Sutarmidji telah berhasil memimpin Kalbar.
"Beliau membangun rumah sakit (RSUD) Soedarso dengan ratusan miliar, tujuannya supaya masyarakat Kalbar tidak lagi berobat keluar negeri, tidak terlalu jauh," ungkapnya.
Belum lagi, Sutarmidji, kata dia, telah membangun jalan, dan jembatan di Kabupaten Melawi, dengan alokasi anggaran hingga puluhan miliar setiap tahunnya. "Beliau membangun jembatan, jalan sampai ke Kota Baru, Sokan, setiap tahun puluhan miliar. Beliau bangun, artinya cukup berhasil beliau, beliau ini harus dilanjutkan untuk memimpin Kalbar," ajaknya. (Tim Liputan)
Editor : Aan