Jepang Terus Menghidupkan Kembali Reaktor Nuklirnya

Editor: Redaksi author photo

Jepang Terus Menghidupkan Kembali Reaktor Nuklirnya
KALBARNEWS.CO.ID (JEPANG) 
- Chugoku Electric Power akan menghidupkan kembali unit daya kedua PLTN Shimane pada tanggal 7 Desember, beberapa tahun setelah PLTN tersebut ditutup pada tahun 2012. 


Unit daya tersebut dilengkapi dengan reaktor air mendidih berkapasitas 789 megawatt (MW), yang menghasilkan uap di inti dan mengirimkannya ke turbin untuk menghasilkan listrik. Reaktor jenis ini digunakan di PLTN Fukushima Daiichi, tempat kecelakaan memaksa regulator Jepang untuk menutup sementara semua PLTN yang beroperasi pada saat itu.


Sebelum kecelakaan Fukushima Daiichi, reaktor nuklir menyumbang 25% dari total produksi listrik Jepang. Namun, pada tahun 2014, jumlah tersebut turun menjadi nol setelah regulator memutuskan untuk menutup semua unit tenaga nuklir di negara tersebut. Proses menghidupkan kembali reaktor dimulai pada tahun 2015. 


Menurut IAEA, saat ini terdapat 12 unit tenaga nuklir dengan total kapasitas bersih 11 gigawatt (GW) yang beroperasi secara teratur di negara tersebut. Sebanyak 48 reaktor yang tersisa dapat dibagi menjadi dua kategori: 27 unit dengan total kapasitas 17,1 GW yang dinonaktifkan secara permanen dan 21 reaktor dengan total kapasitas 20,6 GW yang dapat melanjutkan operasi dengan persetujuan regulator.


Persyaratan keselamatan baru yang ditetapkan pada tahun 2013 melarang reaktor dan fasilitas infrastruktur nuklir lainnya berada di atas patahan aktif di kerak bumi, yang jumlahnya mencapai puluhan ribu di Jepang. 


Karena patahan ini dapat menyebabkan gempa bumi yang dahsyat, regulator mempertimbangkan faktor ini dengan saksama saat mengeluarkan izin untuk menghidupkan kembali pembangkit listrik.


 Inilah sebabnya Otoritas Regulasi Nuklir Jepang menolak pada bulan November 2024 untuk menghidupkan kembali unit daya kedua PLTN Tsuruga di Pulau Honshu di tepi Laut Jepang.


Berkat dimulainya kembali reaktor nuklir secara bertahap, pangsa PLTN dalam bauran energi Jepang meningkat dari 0,4% pada tahun 2015 menjadi 7,6% pada tahun 2023. Pangsa pembangkit listrik berbahan bakar gas selama periode yang sama turun dari 40,5% menjadi 34,3%, dengan impor gas alam cair (LNG) turun lebih dari 20% (dari 115,9 miliar meter kubik menjadi 90,3 miliar). 


Jepang berencana untuk meningkatkan pangsa PLTN dalam bauran energinya menjadi 20% pada tahun 2030, termasuk melalui pengenalan reaktor baru. Ini termasuk PLTN Ōma unit tunggal di Honshu dan unit daya ketiga dari PLTN Shimane yang disebutkan di atas, yang saat ini sedang dibangun. 


Tahun lalu, sebuah dokumen kebijakan Kabinet Jepang menyerukan pembangunan reaktor inovatif untuk menggantikan unit daya yang telah sepenuhnya dinonaktifkan. (Tim Liputan)

editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini