Kalbar Perangi Radikalisme, Kaban Kesbangpol Ajak Pemuda Jadi Agen Perdamaian

Editor: Redaksi author photo

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kalbar, Drs. H. Manto Saidi, M.Si

KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANA
K)  – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) berkomitmen untuk mencegah paham radikalisme dan terorisme diwilayahnya. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kalbar, Drs. H. Manto Saidi, M.Si dalam sambutannya pada acara “Penguatan Organisasi Pemuda/Pelajar dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme” yang digelar oleh Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme Provinsi Kalimantan Barat di Hotel Orchardz A Yani Pontianak, Kamis 19/12/2024.


Manto Saidi menekankan pentingnya toleransi sebagai modal awal kehidupan berbangsa. Ia mencontohkan penelitian di Amerika Serikat yang mengukur tingkat toleransi antar kelompok masyarakat. Penelitian tersebut kemudian direplikasi di Kalbar untuk melihat tingkat toleransi antar etnis dan agama di Indonesia. 


Saidi mengajak peserta untuk merefleksikan diri sendiri tentang tingkat toleransi mereka. Ia mencontohkan pertanyaan seperti.


 “Maukah Anda tinggal satu kamar dengan orang yang berbeda agama dengan Anda?” untuk mengukur tingkat toleransi seseorang.


Saidi mengingatkan bahwa radikalisme dapat dipicu oleh ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintah dan perbedaan-perbedaan, seperti perbedaan etnis. Ia mencontohkan gerakan Nazi yang didasarkan pada etnis Arya dan gerakan terorisme di New Zealand yang didasarkan pada agama.


Saidi menyatakan bahwa Indonesia rentan terhadap penyusupan paham radikalisme dari luar. Ia mencontohkan serangan terorisme di Irak yang diawali dengan menggosok-gosok ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahnya.


Saidi menekankan pentingnya peran pemuda dalam mencegah paham radikalisme dan terorisme. Ia berharap para peserta acara dapat menjadi agen-agen perdamaian dan persatuan bagi kemaslahatan Kalbar.


Acara “Penguatan Organisasi Pemuda/Pelajar dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme” diikuti oleh 90 orang peserta yang berasal dari perwakilan organisasi kepemudaan, organisasi kampus, dan pelajar SMA sederajat di wilayah Kota Pontianak dan sekitarnya.


Manto Saidi berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman antiradikalisme dan terorisme di kalangan pemuda dan pelajar. Ia juga berharap para peserta dapat menyusun strategi dalam menangkal penyebaran paham radikalisme dan terorisme.


Saidi berharap para pemuda dapat menjadi pemersatu keberagaman sehingga tercipta suasana aman, nyaman, dan kondusif di tengah perbedaan yang muncul. (Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini