Media dan Peran Strategis Pelestarian Lingkungan Sebagai Investasi Masa Depan

Editor: Redaksi author photo

 Media dan Peran Strategis Pelestarian Lingkungan Sebagai Investasi Masa Depan

KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) 
- Sekretaris Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI), Marchellius, menekankan pentingnya peran media dalam menjaga kelestarian lingkungan sebagai bentuk investasi jangka panjang bagi generasi mendatang. Menurutnya, keterlibatan jurnalis sangat krusial dalam mempromosikan pelestarian alam dan keanekaragaman hayati untuk memastikan keberlanjutan hidup di bumi.


"Kita penting berkontribusi dalam menjaga pelestarian lingkungan, bukan hanya sebagai tanggung jawab, tapi juga sebagai investasi untuk masa depan," ujar Marcel dalam Lokakarya Penulisan Pengelolaan dan Pelestarian Sumber Daya Alam yang digelar di Pontianak pada Sabtu-Minggu, 14-15 Desember 2024.


Lokakarya tersebut diinisiasi oleh Jurnalis Perempuan Khatulistiwa (JPK) bersama YIARI dengan tujuan meningkatkan kemampuan jurnalis dalam menyampaikan isu-isu lingkungan secara informatif dan inspiratif. Kegiatan ini menghadirkan pemateri dari YIARI serta penulis senior yang memberikan wawasan terkait pentingnya konservasi.


Ketua JPK, Aseanty Pahlevi, menambahkan bahwa melalui tulisan-tulisan jurnalistik, diharapkan dapat memengaruhi kebijakan yang mendukung pelestarian alam. 


"Intinya, kita ingin tulisan para jurnalis bisa memberikan dampak positif bagi keberlanjutan alam dan lingkungan," tegasnya.


Asisten Manajer Development YIARI, Ganjar Krisdiyan, mengungkapkan bahwa kondisi alam Indonesia, yang kaya akan keanekaragaman hayati, semakin mengkhawatirkan. Dari 40 ribu spesies tumbuhan, 1.605 spesies burung, 720 mamalia, dan ratusan spesies lainnya, sekitar 10 hingga 29 persen terancam punah.


"Ancaman tersebut datang dari berbagai faktor, seperti alih fungsi hutan, krisis iklim, kebakaran hutan, fragmentasi habitat, serta perburuan dan perdagangan satwa liar secara ilegal," ungkap Ganjar.


Ganjar juga menekankan pentingnya tiga pilar utama konservasi sebagaimana diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 1990, yakni perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman hayati, dan pemanfaatan sumber daya alam secara lestari.


"Peran media sangat diperlukan untuk mengedukasi masyarakat tentang dampak alih fungsi lahan, kebakaran hutan, dan hilangnya habitat satwa liar. Jika ekosistem ini tidak dijaga, dampaknya akan sangat serius bagi masa depan bumi," tambahnya.


Lebih lanjut, Ganjar menyebut bahwa pendekatan holistik, yang melibatkan berbagai elemen masyarakat dan pemerintah, adalah kunci untuk pelestarian. 


"Rehabilitasi satwa, perlindungan habitat, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat harus dilakukan secara bersama-sama untuk menjaga kelestarian alam," pungkasnya.


Dengan keterlibatan aktif media dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, upaya pelestarian lingkungan diharapkan mampu memberikan manfaat nyata dan berkelanjutan bagi generasi masa depan. (bp)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini