Prof. Kamarullah: Pemuda sebagai Agen Perdamaian Kunci Tangkal Radikalisme
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) – Prof. Dr. Kamarullah, SH, M.Hum., Ketua Badan Wakaf Indonesia sekaligus Dewan Penasehat FKPT Kalimantan Barat, menyoroti peran penting generasi muda sebagai agen perdamaian dalam mencegah radikalisme dan terorisme. Hal ini disampaikan dalam kegiatan "Penguatan Organisasi Pemuda/Pelajar dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme" yang digelar oleh FKPT Kalbar di Orchardz Hotel Ayani, Pontianak. (19/12/2024)
Dalam pemaparannya, Prof. Kamarullah menjelaskan bahwa radikalisme sering kali berakar dari upaya mengubah ideologi negara melalui cara-cara kekerasan. "Radikalisme adalah ancaman nyata karena muncul dari pandangan yang ingin mengganti ideologi bangsa, terutama Pancasila, dengan ideologi lain yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan," tegasnya.
Ia menekankan bahwa pemuda, dengan segala potensinya, dapat menjadi garda terdepan dalam menangkal paham radikal. “Pemuda memiliki kreativitas, kejujuran, dan semangat perubahan yang besar. Jika diberdayakan secara positif, mereka dapat menjadi agen perdamaian yang efektif di masyarakat,” ujarnya.
Prof. Kamarullah juga memaparkan langkah strategis untuk memberdayakan pemuda dalam pencegahan radikalisme, yang meliputi:
Partisipasi Aktif: Memberikan ruang kepada pemuda untuk terlibat dalam kegiatan komunitas yang mendukung perdamaian.
Pencegahan Dini: Edukasi dan literasi digital untuk mengenali dan menangkal ciri-ciri paham radikal sejak awal.
Kemitraan Strategis: Membangun kemitraan antara pemuda dengan lembaga sosial, institusi pendidikan, dan tokoh masyarakat untuk menciptakan program perdamaian.
Integrasi Sosial: Menyatukan masyarakat melalui dialog antaragama, budaya, dan kegiatan sosial untuk mengikis sekat-sekat perbedaan.
Lebih lanjut, Prof. Kamarullah mengingatkan bahwa radikalisme dapat menyusup ke generasi muda melalui media sosial. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya literasi digital.
"Radikalisme era digital menyebar dengan cepat melalui media sosial. Namun, ini juga dapat diatasi dengan kampanye damai yang masif dan edukasi yang mendalam," tambahnya.
Sebagai catatan, ia menyoroti bahwa potensi konflik sering kali muncul karena ketidakadilan.
"Ketidakadilan adalah akar utama yang sering dimanfaatkan oleh kelompok radikal. Karena itu, menciptakan rasa keadilan di tengah masyarakat adalah langkah penting dalam mencegah konflik dan radikalisme," jelasnya.
Kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkuat peran generasi muda sebagai penjaga harmoni di masyarakat. Dengan partisipasi aktif pemuda, FKPT Kalimantan Barat berharap paham radikal dapat diminimalisir, sehingga stabilitas dan perdamaian dapat terus terjaga di provinsi ini. (Tim Liputan).
Editor : Aan