Tiongkok Mulai Mengoperasikan PLTS Terapung Terbesar Di Dunia
KALBARNEWS.CO.ID (TIONGKOK) - CHN Tiongkok kini tengah menyambungkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung berkapasitas 1 gigawatt (GW) ke jaringan listrik di provinsi Shandong di bagian timur negara itu. PLTS baru itu mencakup 2.934 platform berukuran panjang dan lebar 60 x 35 meter, yang dipasang 8 km dari kota pesisir Dongying, yang daya listriknya akan dipasok melalui kabel bawah laut 66 kV. 29.11.2024
Proyek ini akan menghasilkan listrik sebesar 1,78 terawatt-jam (TWh) per tahun, yang sebanding dengan permintaan listrik tahunan di Luksemburg. Pembangkit listrik ini menempati lahan seluas 1.223 hektar (ha), yang enam kali lebih luas dari Kerajaan Monako. PLTS baru ini akan memungkinkan penghematan lebih dari 500.000 ton batu bara dan 1,3 juta ton emisi CO2 (setara dengan emisi karbon dioksida tahunan dari pembakaran APG di Australia) setiap tahunnya.
Keuntungan utama PLTS terapung adalah kemungkinan pendinginan yang teratur: berkat arus udara dingin di atas air, suhu panel di PLTS terapung biasanya lebih rendah daripada di PLTS yang terpasang di tanah, yang membuat pembangkitan listrik lebih efisien. Kedekatan dengan air juga menghasilkan perbedaan suhu yang lebih kecil di siang hari, sehingga memperpanjang masa pakai panel surya.
Keunggulan lainnya adalah keseimbangan radiasi. Hal ini mengacu pada albedo, rasio radiasi yang dipantulkan terhadap radiasi yang datang di permukaan. Albedo air mendekati albedo panel surya (sekitar 5%), yang berarti bahwa, tidak seperti PLTS yang terpasang di tanah, pembangkit listrik terapung tidak mengurangi jumlah radiasi yang dipantulkan dari tanah. Selain itu, kedekatannya dengan air memudahkan pembersihan panel surya.
Tiongkok merupakan pemain utama di pasar PLTS terapung. S&P Global Platts memperkirakan bahwa empat dari enam operator pembangkit listrik terapung terbesar di dunia berkantor pusat di Tiongkok (CHN Energy, Sungrow Renewables, China Three Gorges Corporation, dan China Huaneng Group). Seperti halnya PLTS yang dipasang di tanah, keunggulan kompetitif perusahaan Tiongkok adalah ketersediaan bahan baku yang tinggi untuk energi surya.
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), pangsa Tiongkok dalam produksi global silikon metalik dan ferosilikon (paduan besi dan silikon) pada tahun 2022 masing-masing mencapai 79% dan 69%. Pada saat yang sama, Tiongkok menduduki peringkat kedua di dunia dalam penambangan perak (sebesar 14%) dan keempat dalam penambangan tembaga (sebesar 9%). (Tim Liputan)
Editor : Aan